Para pengusaha Mesir meminta agar Nusa Tenggara Barat (NTB) mengirimkan 80 ton kopi hasil produksi petani. Sebelumnya, 44 ton kopi jenis robusta telah dikirimkan ke Korea Selatan.
Pemilik UD Berkah Alam, Lalu Thoriq, mengatakan kontrak pembelian puluhan ton kopi NTB ini berkat promosi dagang yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB ke luar negeri lewat zoom meeting.
Pertemuan tersebut juga diikuti oleh Atase Perdagangan Mesir Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir.
"Dalam pertemuan itu, Atase Perdagangan Mesir meminta langsung pengiriman biji kopi green bean," ujar Thoriq.
80 ton biji kopi itu dijual dengan harga Rp9 miliar. Thoriq mengaku siap memenuhi permintaan tersebut karena masih memiliki stok 600 ton biji kopi di kelompok tani binaannya di Kabupaten Lombok Utara, dan Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
"Insya Allah bulan enam atau dua bulan setelah pengiriman ke Korea Selatan, kopi NTB akan masuk pasar Mesir," ucap Thoriq yang pernah menjadi TKI di Korsel ini.
Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi mengapresiasi hal ini. Namun, dia mengimbau agar kualitas dijaga dan ditingkatkan sehingga ekspor bisa terus berlanjut.
"Jangan cepat berpuas diri. Sekali berani ekspor, maka kita harus pastikan kontinuitasnya. Kalau ini sukses, maka perluasan pasar tidak hanya Korea Selatan, tapi ke Mesir, Kanada dan Timur Tengah," ujarnya.
Oleh sebab itu, pendampingan dan peningkatan kapasitas petani kopi perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan.
