Puluhan orang tewas dalam penyerangan Israel yang digambarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai bencana besar.
Fetival Lag B'Omer di kaki Gunung Meron adalah acara terbesar yang diadakan di negara itu sejak pandemi virus corona dimulai, puluhan ribu orang hadir, meski ada kekhawatiran tentang penyebaran virus.
Dikutip dari BBC, setidaknya 44 orang tewas dalam insiden ini. Pejabat darurat juga mengatakan sebanyak 38 orang berada dalam kondisi kritis di lokasi tersebut, sementara itu korban yang terluka tidak terlalu parah lebih banyak.
Menurut laporan, struktur di situs itu runtuh, tetapi pejabat MDA kemudian mengatakan itu adalah hasil dari penyerbuan. Sumber polisi mengatakan kepada Haaretz bahwa itu dimulai setelah beberapa peserta tergelincir di beberapa anak tangga, menyebabkan puluhan lainnya jatuh.
Video yang diposting online menunjukkan ribuan orang berkumpul bersama untuk acara tersebut, sebelum berjuang untuk melarikan diri dari kekacauan saat insiden itu terjadi.
Di festival Lag B'Omer, puluhan ribu orang Yahudi Ortodoks berziarah ke Meron setiap tahun untuk Lag B'Omer, hari raya keagamaan tahunan yang ditandai dengan api unggun sepanjang malam, doa, dan tarian.
Kota ini adalah situs makam Rabbi Shimon Bar Yochai, seorang bijak abad kedua, dan dianggap sebagai salah satu situs tersuci di dunia Yahudi.
Dikutip dari Times of Israel , penyelenggara memperkirakan 100.000 orang tiba pada Kamis malam dan lebih banyak lagi akan tiba pada hari Jum'at.
Tahun lalu perayaan ini dibatasi, tapi karena program vaksin israel yang berhasil, sehingga acara ini diselenggarakan.
