Politikus Partai Demokrat , Andi Arief mengatakan partainya melakukan bunuh diri politik jika bergabung dengan PDIP di Pemilu 2024 mendatang.
Andi menambahkan, Demokrat sudah mulai bergerak untuk berkoalisi dengan partai lain di 2024. Namun, ia memastikan bahwa Demokrat tak akan berkoalisi dengan PDIP.
"Di tengah ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas, tentu kerugian besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP, sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek," kata Andi dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5).
Apa yang disampaikan Andi Arief sebagai bentuk balasan atas pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Sebelumnya, Hasto mengatakan bahwa PDIP telah menutup pintu koalisi dengan Demokrat dan PKS di Pemilu 2024. Hasto menyebut DNA dan ideologi PDIP jauh berbeda dengan dua partai tersebut.
"PDIP berbeda dengan PKS, karena basis ideologi beda sehingga sangat sulit untuk koalisi dengan PKS," ungkap Hasto pada diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5).
Andri Arief membalas Hasto dengan mengatakan Dmeokrat tak mau berkoalisi dengan PDIP bukan karena ideologi. Tapi, karena PDIP kalah dua kali di Pemilu melawan Demokrat.
Ia menilai Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 tak masuk hitungan. Menurut Andi, PDIP menang dengan mengusung politikus yang bukan kader, yaitu Joko Widodo.
"Jokowi ini bukan kader yang dididik di PDIP sejak lama. Jauh lebih lama Puan Maharani atau pun Megawati sendiri. Jokowi sebagai kader kost di PDIP pun bukan mengalahkan kader Demokrat," ujarnya.
