Sebut Moeldoko di Balik Upaya 'Kudeta' Partai Demokrat, Andi Arief: Dapat Restu Pak Jokowi

- Selasa, 2 Februari 2021 | 00:08 WIB
Kolase foto Andi Arief dan Moeldoko (ANTARA)
Kolase foto Andi Arief dan Moeldoko (ANTARA)

Politisi Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai oknum di balik upaya 'kudeta' partai tersebut.

Bahkan, Andi menyebut Moeldoko mendapat restu dari Presiden Jokowi untuk ambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan Andi melalui akun Twitter @Andiarief_, Senin (1/2/2021) malam.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," kata Andi.

Sebelumnya, Moeldoko sudah memberi klarifikasi mengenai pertemuannya dengan sejumlah kader Partai Demokrat.

"Sebenarnya saya masih 'diem-diem' aja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini," ujar Moeldoko dilansir dari ANTARA, Senin (1/2/2021).

Namun, karena cukup banyak pertanyaan dari media massa, Moeldoko memutuskan menanggapi isu tersebut.

"Poin pertama, jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan. Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP. Moeldoko," ujar Moeldoko.

Dia mengatakan bahwa beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ke kediamannya. Moeldoko mengatakan dirinya sebagai mantan Panglima TNI terbuka kepada siapa pun yang ingin bertemu, tanpa memberikan batas.

"Kepada siapa pun, apalagi di rumah ini. Terbuka 24 jam dengan siapa pun. Mereka datang berbondong-bondong, ya kita terima," ucap Moeldoko.

Moeldoko tidak menyebutkan siapa yang datang ke kediamannya. Namun ditengarai pihak yang sempat datang menemuinya merupakan orang-orang yang disebut AHY sebagai pelaku gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Demokrat.

Moeldoko mengaku tidak tahu konteks kedatangan orang-orang ke kediamannya. Namun seperti pertemuan dengan pihak lain, Moeldoko mengaku selalu membuka obrolan dengan masalah pertanian.

"Dari obrolan, saya biasa mengawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Kemudian, mereka 'curhat' situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja. Berikutnya ya udah dengerin aja. Saya sebenarnya prihatin gitu ya dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X