Kasus pemukulan polisi wanita (polwan), Bripda Tazkia Nabila Supriadi yang dilakukan oleh oknum TNI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah selesai dan berakhir damai. Meskipun begitu, oknum-oknum yang terlibat akan tetap diproses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Oknum yang terlibat pertikaian akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Eko Saputro saat dihubungi INDOZONE, Selasa (7/12/2021).
Seperti yang diketahui, kasus ini bermula saat anggota Polda Kalteng sedang melakukan patroli rutin untuk menjaga keamanan dan protokol kesehatan. Di TKP di sekitar Kota Palangkaraya, polisi menemukan sebuah keributan yang terjadi. Namun, saat polisi melerai keributan yang terjadi, anggota polwan malah menerima pukulan dari anggota TNI.
1. Berakhir Damai
Lebih lanjut, Kombes Pol Eko mengatakan bahwa kini kasus itu telah diselesaikan secara damai oleh dua belah pihak.
Menurut Eko, sejumlah oknum yang terlibat dalam peristiwa ini sudah diserahkan ke instansinya masing-masing. Pihak TNI maupun Polri, akan memberikan sanksi pada oknum anggota yang terlibat.
"Kasusnya sudah selesai. Anggota yang terlibat diproses oleh instansinya sendiri," kata Eko.
Baca juga: Viral Oknum TNI Diduga Pukul Polwan di Kalteng saat Lerai Perkelahian
2. Hashtag #savepolwan Viral
Kasus pemukulan polwan itu dengan cepat tersebar di media sosial. Insiden itu pertama kali terjadi pada Sabtu (4/12/2021) saat anggota Polda Kalteng sedang melakukan pengamanan berkaitan lomba orasi yang digelar oleh Polri.
Akibat kejadian itu, hashtag #savepolwan juga viral di media sosial. Banyak dari warganet yang membuat postingan dengan menggunakan hashtag tersebut. Sejumlah netizen yang menggunakan hastag tersebut, menceritakan insiden polwan yang dihajar oknum TNI saat melerai keributan di Palangkaraya, Kalteng.
3. Anak Tentara
Baru-baru ini diketahui fakta baru bahwa Bripda Tazkia Nabila Supriadi ternyata anak seorang perwira TNI. Ayahnya bernama Kapten CPM Mochammad Adzan Supriadi yang sempat bertugas di DENPOM XII/2 Palangkaraya.
Namun, sang ayah meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran rumah dinas di tahun 2018 silam dan menjadi korban bersama salah seorang putrinya. Beruntung, dua anaknya yang lain berhasil diselamatkan, salah satunya yakni Bripda Tazkia.
