AS Batalkan Rencana Tampung Pengungsi Afghanistan di Markas Korsel dan Jepang

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 20:08 WIB
Seorang Marinir AS menerima tos dari seorang anak selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 21 Agustus 2021. Gambar diambil 21 Agustus 2021. (photo/Korps Marinir AS/Sgt. Samuel Ruiz via REUTERS)
Seorang Marinir AS menerima tos dari seorang anak selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 21 Agustus 2021. Gambar diambil 21 Agustus 2021. (photo/Korps Marinir AS/Sgt. Samuel Ruiz via REUTERS)

Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menolak rencana memakai markas militer terbesar di luar negeri, yakni Korea Selatan dan Jepang, untuk menampung sementara pengungsi dari Afghanistan.

Pejabat AS menilai ada tempat yang lebih baik dan memutuskan untuk mencoret nama kedua negara tersebut dari daftar karena alasan logistik dan geografis di antara alasan lainnya,” kata satu sumber yang menolak menyebutkan namanya lantaran sensitivitas isu tersebut dikutip dari REUTERS, Selasa (24/8).

Pemerintah Korea Selatan telah merespons secara positif saat AS pertama kali memunculkan ide tersebut, kata narasumber itu.

Hingga saat ini, Departemen Luar Negeri AS belum memberikan tanggapan terkait hal itu.

Korsel juga bekerja sama dengan AS untuk mengevakuasi sebanyak 400 warga Afghanistan yang telah bekerja dengan tentara dan pekerja bantuan Korsel dan membawa mereka ke Seoul, kata sumber tersebut.

Sebagian besar warga Afghanistan adalah tenaga medis, teknisi, penerjemah, dan beberapa di antara mereka telah membantu tentara Korsel yang ditempatkan di sana sejak 2001 hingga 2014 atau juga yang terlibat dalam misi rekonstruksi dari 2010 hingga 2014, termasuk pelatihan medis dan kejuruan.

“Meskipun ada penolakan dari warga kami dalam menerima pengungsi, orang-orang ini telah menolong kami dan itu harus dilakukan demi keprihatinan kemanusiaan dan kepercayaan masyarakat internasional,” katanya.

Rencana untuk membawa mereka ke Seoul penuh dengan ketidakpastian karena situasi yang bergejolak di Kabul di mana ribuan orang berebut ke bandara, merasa putus asa untuk melarikan diri sebab Taliban telah mengambil alih ibu kota Afghanistan tersebut pada 15 Agustus 2021.

AS dan sekutunya berlomba untuk menyelesaikan evakuasi seluruh warga asing dan warga Afghanistan, sebelum tenggat waktu yang disetujui oleh Taliban, yakni 31 Agustus 2021.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X