Rute Penerbangan Berbasis Satelit Bisa Pangkas Konsumsi Avtur

- Rabu, 29 Januari 2020 | 23:15 WIB
Sosialisasi penggunaan teknologi berbasis satelit untuk penetapan rute udara oleh AirNav Indonesia (AirNav).
Sosialisasi penggunaan teknologi berbasis satelit untuk penetapan rute udara oleh AirNav Indonesia (AirNav).

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau biasa disebut AirNav Indonesia, dalam waktu dekat akan mengoperasikan pelayanan navigasi penerbangan domestik menggunakan teknologi mutakhir yang berbasis satelit. 

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Mokhammad Khatim, mengatakan dengan penerapan sistem performance based navigation (PBN) tersebut, maskapai penerbangan Indonesia bisa berhemat hingga Rp10,5 miliar perbulan dari efisiensi pembakaran avtur pada pesawat udara. 

“Rute domestik berbasis satelit ini akan menghubungkan empat bandara besar di Indonesia, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Bandara Juanda, Surabaya, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Rute ini menghemat jarak rata-rata 7 nautical miles pada sekitar 7.519 flight dalam satu bulan," ujar Khatim di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

"Jika asumsinya 7 nautical miles bisa menghabiskan 25 liter avtur seharga Rp 200 ribu per flight, artinya 7 nautical miles dikalikan 7.519 flight dikalikan Rp200 ribu, hasilnya kami bisa memberikan efisiensi sekitar Rp10,5 miliar per bulan kepada maskapai,” ujar Khatim menambahkan. 

Menurut Khatim, rute ini akan secara resmi dioperasikan pada 30 Januari 2020 pukul 00.00 UTC atau 07.00 WIB. 

"Sebelumnya kami telah mengundang stakeholder penerbangan nasional seperti maskapai, TNI dan Kementerian Perhubungan untuk sosialisasi implementasi rute ini. Kami akan mentransformasikan layanan navigasi pada rute-rute yang menghubungkan keempat bandara tersebut dari yang sebelummnya ground based menjadi satellite based,” ungkap Khatim.

Dijelaskannya implementasi rute berbasis satelit pada rute yang dikenal dengan isitilah Tango I-VI ini, akan meningkatkan keselamatan penerbangan. 

“Bagi maskapai tentunya rute ini akan lebih nyaman, kapasitas ruang udara akan dapat dioptimalkan, hal ini akan berdampak terhadap penurunan penggunaan avtur karena penerbangan yang menghubungkan keempat bandara tersebut menjadi direct dan lebih presisi, serta tentunya upaya ini sejalan pula dengan upaya industri penerbangan untuk lebih go green,” paparnya.

Khatim menyampaikan bahwa implementasi rute berbasis satelit ini juga akan mengurangi konflik yang mungkin terjadi dengan rute-rute domestik lain yang bersinggungan dan belum menggunakan PBN. 

"Dengan implementasi rute PBN ini, kami tidak langsung menghapus rute konvensional. Jadi baik penerbangan sipil maupun militer bisa menggunakan rute PBN ini atau juga masih bisa menggunakan rute konvensional yang selama ini telah ada,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X