Gempa di Sukabumi Dampak Sesar yang Aktif

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 08:47 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang terjadi di Sukabumi pada Rabu (21/8/2019) merupakan dampak dari sesar yang aktif.

Gempa dengan kedalaman dangkal bahkan sangat dangkal disebut juga swarm. Swarm merupakan gempa yang kecil pergerakannya.

"Wilayah Indonesia memiliki lempeng-lempeng kecil atau sesar yang aktif dan sering terjadi dalam waktu-waktu tertentu bisa sebulan atau dua bulan," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Tiar Prasetya di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Menurutnya, energi yang dikeluarkan pada gempa di Sukabumi tergolong kecil. Sedangkan untuk gempa dengan kekuatan besar, membutuhkan waktu yang sangat lama.

Saat ini sesar di sekitar Sukabumi sedang aktif begitu juga dengan sesar di wilayah Mamuju di Sulawesi Barat.

"Ada beberapa daerah yang aktif pergerakannya banyak gempa kecil dirasakan tetapi tidak terjadi gempa besar," katanya.

Berdasarkan data BMKG terhitung sejak 10 Agustus 2019 ada 43 kali gempa pendahuluan yang terjadi di wilayah tersebut, dan menunjukkan tiga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X