Djoko Tjandra Ditangkap, Mahfud MD: Saya Tidak Kaget

- Jumat, 31 Juli 2020 | 01:59 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri). (Foto ANTARA/Aprillio Akbar)
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri). (Foto ANTARA/Aprillio Akbar)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku tak kaget saat mengetahui Kepolisian RI di Malaysia berhasil menangkap buronan kasus Cessie Bank Bali, Djoko Tjandra. Namun, Mahfud bersyukur atas keberhasilan penangkapan tersebut.

"Saya tidak kaget karena operasi ini dirancang sejak tanggal 20 Juli. Jadi 20 Juli lalu, saya mau mengadakan rapat lintas kementerian dan aparat penegak hukum untuk buat rencana operasi penangkapan," kata Mahfud seperti dilansir Antara, di Jakarta, Jumat (31/7/2020) dini hari.

Mahfud menjelaskan, Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sempat datang ke kantornya dan menyatakan kepolisian sudah menyiapkan sebuah operasi penangkapan.

Saat itu, kata Mahfud, beberapa pihak seperti Indonesia Police Watch (IPW) mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghubungi Pemerintah Malaysia untuk menyerahkan Djoko Tjandra.

"Tetapi waktu itu, Pak Listyo meyakinkan kami tidak usah G to G. Namun, cukup police to police. Kabareskrim pun berangkat pada malam itu," kata Mahfud.

Tenyata, skenario penangkapan tersebut hanya diketahui dua orang lain selain Mahfud, yaitu Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Presiden Jokowi.

Hingga akhirnya, Mahfud selanjutnya menyerahkannya ke Mahkamah Agung, sehingga dirinya, termasuk Presiden Jokowi, polisi, serta jaksa tidak bisa ikut campur dalam proses penyelidikan dan penyidikan.

"Ini sudah ranah MA. Polisi, jaksa tak bisa ikut campur. Pengawasan masyarakat, pelototan masyarakat sekarang sangat efektif untuk awasi dunia peradilan," kata Mahfud.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X