Dipicu Kejatuhan Harga Minyak Dunia, IHSG Alami Kontraksi

- Rabu, 22 April 2020 | 09:37 WIB
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi pada pembukaan perdagangan, pada Rabu (22/4/2020). Seperti terpantau pada RTI Business pada pukul 09.10 WIB, IHSG melemah 54 poin atau setara 1,22 persen ke level 4.446. 

Meski secara mingguan, IHSG terkoreksi 3,75 persen, namun jika dilihat secara bulanan, IHSG masih mengalami penguatan 11,61 persen dibandingkan performa bulan sebelumnya. 

Pagi ini, investor asing melakukan aksi jual di seluruh pasar, senilai Rp38,75 miliar. Jika dilihat dalam kurun waktu sebulan terakhir, investor asing sudah membawa keluar investasi mereka di pasar modal senilai Rp5,74 triliun di all market. Sedangkan pada regional market, investor asing sudah menarik investasinya senilai Rp6,54 triliun. 

Sementara itu, kurs rupiah terhadap Dolar AS pada waktu yang sama, cenderung masih flat atau belum bergerak sama sekali. Rupiah sendiri menutup perdagangan kemarin, Selasa (21/4/2020) berada di level Rp15.455/US$.

-
Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Kondisi kinerja IHSG tersebut di atas telah diproyeksikan sebelumnya oleh tim analis Indo Premier Sekuritas. Dalam hasil risetnya, Tim Indo Premier Sekuritas sudah memprediksi bahwa IHSG akan melanjutkan trend pelemahan hari ini, sebagai imbas dari kejatuhan harga minyak berjangka Brent. 

"Kembali melemahnya indeks bursa global dan regional yang dipicu oleh berlanjutnya kejatuhan harga minyak mentah yang didorong oleh kekhawatiran investor akan lemahnya permintaan akibat pandemi Covid-19 yang diprediksi masih akan mejadi sentimen negatif di pasar. IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan support di level 4,410 dan resistance di level 4,590," papar Tim Analis Indo Premier dalam catatan risetnya pagi ini.

Pada perdagangan yang berakhir dinihari WIB tadi, indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah signifikan dipicu oleh kembali anjloknya harga minyak mentah yang didorong oleh kekhawatiran investor akan lemahnya permintaan dan berlimpahnya produksi. 

Harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak bulan Juni terkoreksi hingga 43.4 persen di level US$11.57 per barel. Koreksi tersebut melanjutkan kejatuhan harga minyak acuan AS itu di hari sebelumnya yang turun hingga di bawah level US$ 0 atau harga negatif.

Dow Jones membukukan penurunan -632 poin (-2.67 persen) pada level 23.018, S&P500 terkoreksi -87 poin (-3.07 persen) ditutup pada level 2.737, dan Nasdaq berkurang -298 poin (-3.48 persen) ditutup pada level 8.263. Sementara itu EIDO ditutup turun -0.49 poin (-3.22 persen) pada level 14.72. Pagi ini indeks di bursa asia dibuka melemah. 

Artikel menarik lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X