Investor Ramai Lepas Investasi Berisiko, Emas Menguat Tertinggi Dalam 3 Pekan Terakhir

- Jumat, 15 Mei 2020 | 09:45 WIB
Ilustrasi emas batangan. (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)
Ilustrasi emas batangan. (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)

Harga emas melesat ke level tertinggi tiga pekan terakhir pada Kamis (14/5/2020), didorong permintaan safe-haven, karena investor membuang aset berisiko di tengah kekhawatiran atas pelemahan ekonomi jangka panjang dan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok terkini.

Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi US$1.727,70 per ounce pada pukul 24.50 WIB, yang sebelumnya mencapai titik tertinggi sejak 23 April, yakni US$1.735,96 per ounce, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (14/5/2020) atau Jumat (15/5/2020) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup melonjak 1,4% menjadi US$1.740,90 per ounce.

"Tampaknya beberapa investor berbalik bearish  pada ekuitas, hubungan AS-China terus menuju spiral dan kita mendapati data yang sangat suram dari AS, dan semua itu mendukung (permintaan) safe-haven ," kata Edward Moya, analis OANDA.

"Harga emas melonjak selama beberapa pekan terakhir, tetapi tampaknya sekarang kita memiliki latar belakang ekonomi makro yang akan mendukung harga yang tinggi dalam jangka pendek," ujar Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, Rabu (13/5/2020), memperingatkan tentang 'periode yang panjang' pertumbuhan ekonomi yang lemah, bersumpah untuk menggunakan kekuatan bank sentral tersebut sesuai kebutuhan, dan menyerukan belanja fiskal tambahan untuk membendung dampak dari pandemi virus corona.

Data terbaru menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran Amerika mencapai 2,981 juta untuk pekan yang berakhir hingga 9 Mei. Kendati angka itu turun dari 3,176 juta pada pekan sebelumnya dan menandai penurunan mingguan keenam beruntun, klaim tersebut tetap sangat tinggi.

Pasar saham dunia tumbang untuk hari ketiga berturut-turut karena data ketenagakerjaan yang mengecewakan dan sinyal bank sentral bahwa stimulus pemerintah lebih lanjut mungkin diperlukan memicu kekhawatiran investor tentang pemulihan ekonomi global.

Emas juga diuntungkan dari ketidakpastian baru terkait hubungan perdagangan Tiongkok-AS, setelah Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecewa terhadap Tiongkok atas kegagalannya untuk menahan penyebaran virus corona, mengatakan pandemi di seluruh dunia merusak kesepakatan perdagangannya dengan Beijing.

Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melonjak ke tingkat tertinggi tujuh tahun yang baru, yakni 1.092,14 ton, Rabu.

"Kendati investor ETF dengan pandangan jangka panjang terus mengakumulasi emas,  hedge fund  memangkas spekulasi  bullish  ke level terendah 11-bulan," kata analis Saxon Bank, Ole Hansen.

-
Ilustrasi emas batangan. (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)

Logam lainnya, palladium naik 0,1% menjadi US$1.820,61 per ounce, platinum melesat 1% menjadi US$763,94 per ounce, dan perak 0,8% lebih tinggi menjadi US$15,77 per ounce.

Sementara itu, dari dalam negeri, harga emas murni dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk [ANTM] kembali menguat. Tercatat harga emas terapresiasi Rp7.000 per gram dari Rp910.000 menjadi di level Rp917.000. Sementara untuk harga perak juga menguat Rp150 per gram dari Rp8.150 menjadi Rp8.300.

Untuk buy back emas ANTM juga menguat Rp8.000 per gram dari Rp815.000 menjadi Rp823.000. Mengacu pada PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT ANTAM Tbk (ANTM) dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai buy back.

Dikutip dari situs logammulia.com, secara rinci harga emas Antam di pasar spot yaitu :
1. Emas batangan seberat 0,5 gram sebesar Rp483.000,

2. Emas batangan seberat 1 gram sebesar Rp917.000,

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X