Taliban Mengumumkan Aturan Baru untuk Siswa Perempuan

- Senin, 13 September 2021 | 09:16 WIB
Wanita Afghanistan. (REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Wanita Afghanistan. (REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Universitas Afghanistan akan dipisah berdasarkan jenis kelamin dan aturan berpakaian baru akan diperkenalkan, kata Taliban.

Dilansir BBC, Menteri Pendidikan Tinggi Abdul Baqi Haqqani mengindikasikan perempuan akan diizinkan untuk belajar, tetapi tidak bersama laki-laki.

Taliban mengatakan bahwa mereka tidak akan mencegah perempuan dari pendidika dan pekerjaan. Tapi sejak kelompok tersebut menguasai Afghanistan 15 Agustus, Taliban meminta semua perempuan untuk tidak bekerja sampai situasi aman, kecuali yang bekerja di sektor kesehatan masyarakat.

Pengumuman hari Minggu tentang kebijakan pendidikan tinggi datang sehari setelah Taliban mengibarkan bendera mereka di atas istana presiden, menandakan dimulainya pemerintahan mereka.

Kebijakan tersebut menandai perubahan signifikan dari praktik yang diterima sebelum pengambilalihan Taliban. Di mana siswa perempuan tidak harus mematuhi aturan berpakaian, laki-laki dan perempuan belajar berdampingan.

Beberapa pihak menyarankan bahwa aturan baru akan mengecualikan perempuan dari pendidikan karena universitas tidak memiliki sumber daya untuk menyediakan kelas terpisah.

Baca juga: Viral Pejuang Taliban Foto di Depan Rak Buku Tempat Wakil Presiden Afghanistan Bikin Video

Namun, Haqqani bersikeras bahwa ada cukup banyak guru perempuan, jika mereka tidak bersedia, alternatif akan ditemukan.

Dia juga mengatakan bahwa guru laki-laki juga bisa mengajar murid perempuan dari balik tirai, atau menggunakan teknologi.

Anak perempuan dan laki-laki juga akan dipisahkan di sekolah dasar hingga menengah, yang sudah umum di seluruh Afghanistan.

Wanita akan diminta mengenakan jilbab, namun Haqqani tidak merinci apakah penutup wajah juga diwajibakan.

Menteri Pendidikan Taliban itu juga mengatakan bahwa mata pelajaran yang diajarkan di universitas akan ditinjau.

Dia mengatakan bahwa Taliban akan menciptakan kurikulum yang masuk akal dan Islami yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, nasional dan sejarah kita dan, di sisi lain, mampu bersaing dengan negara lain.

Pengumuman ini muncul setelah demonstrasi oleh para wanita yang mendukung kebijakan gender Taliban di Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di Kabul kemarin.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X