Menaker Pantau Kebutuhan PMI di Hong Kong dan Taiwan

- Senin, 3 Februari 2020 | 21:30 WIB
Menaker Ida Fauziyah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Menaker Ida Fauziyah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mengaku terus memantau kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang saat ini bekerja di Taiwan dan Hong Kong. 

Menurut Ida, dirinya aktif berkomunikasi dengan Atase Ketenagakerjaan di kedua wilayah tersebut, untuk melihat perkembangan penyebaran virus korona yang dikhawatirkan bisa masuk ke Taiwan dan Hong Kong. 

"PMI kita di Tiongkok cuma ada 38 orang. Di Taiwan ada 78.000 orang, kalau di Hong Kong ada 63.000 orang. Sampai hari ini kita koordinasi dengan Atase Ketenagakerjaan di sana, Alhamdulillah mereka dalam kondisi yang sehat. Mudah-mudahan terus sehat, tidak terpapar virus korona," ujar Menaker Ida seusai Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2020). 

Tak hanya memantau kesehatan, Ida juga mengaku memantau kebutuhan para PMI di kedua negara tersebut. Pasalnya, di kedua negara tersebut saat ini terkonfirmasi sudah ada yang terjangkit virus korona. 

"Kita akan terus koordinasikan, kebutuhan mereka sekarang ini adalah kebutuhan masker. Kami bersama BPJS Ketenagakerjaan, mudah mudahan besok di sana bisa dikirim masker. Karena di sana kesulitan mencari masker. Mudah-mudahan besok bisa kita kirim, terutama ke Hong kong, Taiwan dan Tiongkok," jelasnya. 

Adapun terkait PMI asal Taiwan, Hong Kong dan Tiongkok yang kembali ke Tanah Air, menurut Ida akan diberi perlakuan yang sama. Prosedur pemeriksaan kesehatan untuk kedatangan orang dari luar negeri telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan, kaitannya untuk mencegah penyebaran virus korona dari Tiongkok. 

"Kita tidak melihat apakah WNI atau tidak. Prosedurnya sama seperti prosedur warga negara yang lain, ketika di sini harus melalui ada deteksi, CT scan. Kita mengikuti, jadi gak melihat apakah dia pekerja atau bukan," terang Menaker Ida

"Treatment-nya tidak berbeda dengan mereka yang berangkat dari Tiongkok. Nanti di Hong Kong dan Taiwan, saya kira mereka juga akan ada deteksi sebelum  masuk ke Indonesia. Treatment yang sama akan diberlakukan di sini," imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X