Abraham Samad: Kasus Novel Baswedan Arah Hukumnya Menyimpang Jauh

- Jumat, 24 Juli 2020 | 17:46 WIB
Novel Baswedan. (ANTARA/Dhemas Reviyanto)
Novel Baswedan. (ANTARA/Dhemas Reviyanto)

Eks Ketua KPK priode 2011-2015, Abraham Samad dalam sebuah diskusi membahas kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan turut bersuara. Menurutnya kasus tersebut sudah menyimpang jauh arah hukumnya.

"Kasus Novel Baswedan arah penenggakkan hukumnya itu sudah menyimpang jauh," kata Abraham dalam diskusi melalui live Facebook Sahabat ICW, Jumat (24/7/2020).

Abraham mengatakan keputusan pengadilan dalam kasus ini sangat mendukung para pelaku koruptor. Dampak dari putusan ini disebutnya akan membuat berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia.

"Dampak paling berbahaya dari putusan ini mulai ada keraguan mungkin," ungkap Abraham.

Selain dampak berkurangnya kepercayaan masyarakat, Abraham menyebut kasus ini akam berdampak pada internal KPK sendiri. Penyidik KPK akan merasa takut jika memberantas korupsi.

"Saya masih sangat yakin teman-teman di KPK masih punya integritas, punya dedikasi berantas korupsi tanpa pandang bulu. Tapi bagi yang integritasnya nggak kuat nanti mereka akan takut," kata Abraham.

"Mereka lihat tidak ada jaminan dilindungi negara untuk bekerja serius untuk berantas korupsi dalam negeri. Itu bahaya karena negara nggak hadir," sambungnya.

Lebih jauh dia menyebut masih ada harapan dari terkuaknya kasus ini. Turun tanganya Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim khusus dan mulai melakukan penyelidikan di kasus ini menurutnya dirasa masih perlu dilakukan.

"Kita minta Presiden bentuk tim gabungan pencari fakta kalau kita mau ungkap semua pelaku ini. Kalau tidak kasus ini tidak akan bisa kita bongkar," pungkas Abraham.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X