Wapres Sebut Manfaat UU Cipta Kerja Sebagai Antisipasi Persaingan Ekonomi Pasca Pandemi

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 18:31 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. (Photo/Dok. Kip Setwapres)
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. (Photo/Dok. Kip Setwapres)

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa salah satu kegunaan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja adalah salah satu langkah antisipatif pemerintah dalam menghadapi persaingan ekonomi global pasca pandemi COVID-19.

Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf saat memberikan pembekalan kepada Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LX dan Peserta PPRA LXI Tahun 2020 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI dari Jakarta, Selasa (13/10/2020).

"Saya memandang UU Cipta Kerja merupakan langkah penting yang kita (pemerintah, red.) siapkan untuk mengantisipasi persaingan dunia pasca pandemi; sekaligus sebagai pemicu utama bagi pembukaan lapangan kerja secara luas," katanya, dilansir dari Antara.

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin juga menjelaskan kalau kondisi ekonomi Tanah Air saat ini terus melemah sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Ma'ruf pun pesimistis pertumbuhan ekonomi dapat tercapai di tengah kondisi pandemi.

"Pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 saat ini tampaknya masih sulit untuk dicapai. Kapasitas produksi, tingkat konsumsi dan investasi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, terus menurun dan melemah," terangnya.

Ia menilai beban perekonomian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 sangat berat, dengan nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020 tercatat negatif 5,32 persen. Maka dari itu, pemerintah juga mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2020 menjadi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

"Sedangkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 diperkirakan minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen; yang merupakan revisi dari proyeksi sebelumnya yakni 1,1 persen hingga positif 0,2 persen," kata dia menambahkan.

"Dalam kondisi dunia yang disrupsi akibat pandemi COVID-19 ini, UU Cipta Kerja menjadi pertaruhan kredibilitas Indonesia di mata dunia, khususnya negara-negara mitra dagang dan investor global," sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X