Kisah Simpatik Dari 3 Gadis Yang Bunuh Ayahnya Di Rusia

- Senin, 26 Agustus 2019 | 15:03 WIB
East2west News/Screnshoot Thesun
East2west News/Screnshoot Thesun

Tiga orang gadis bernama Krestina, Angelina dan Maria kini sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan yang mereka lakukan terhadap ayahnya sendiri.

Kasus pembunuhan yang terjadi pada 27 Juli 2018 lalu ini didasari oleh rasa sakit hati mereka melihat ayahnya, Mikhail Khachaturyan yang selama  bertahun-tahun telah melakukan pelecehan secara fisik dan psikologis kepada mereka.

-
East2west News/Screnshoot Thesun

 

Pada malam itu, Mikhail memanggil satu persatu putrinya ke dalam kamar. ia lalu memarahi putrinya karena tak membersihkan rumah dengan benar, tak hanya itu ia juga menyemprotkan cairan merica ke arah wajah anaknya.

-
East2west News/Screnshoot Thesun

 

Saat ayahnya tidur, ketiga gadis ini langsung menyerang ayahnya dengan  pisau, palu dan semprotan merica hingga menimbulkan luka fatal pada kepala, leher, dan dadanya Mikhail. Dari penyerangan yang dilakukan oleh tiga gadis ini, ditemukan sebanyak 30 tusukan pisau di tubuh ayahnya.

-
East2west News/Screnshoot Thesun

 

Mereka kemudian memanggil polisi, dan polisi langsung menangkap mereka. Berdasarkan dari hasil investigasi, polisi menemukan fakta bahwa Mikhail kerap melakukan tindak kekerasan kepada putrinya. Mikhail telah memukuli putrinya selama tiga tahun. Tak sampai disitu, Mikhail juga menyiksa putrinya, menjadikan mereka sebagai tahanan dan melakukan pelecahan seksual kepada mereka.

Istri dari Mikhail sendiri juga kerap mengalami tindak kekerasan dari Mikhail. Namun saat kejadian, ia tak berada di rumah. Tetangga dekat Mikhail juga merasa takut dengan sikap keras Mikhail.

-
Twitter/@ASLuhn

 

Menurut penilaian kejiwaan, tiga gadis asal Rusia ini hidup dalam isolasi tahanan dan menderita post-traumatic stress (PTSD). Mendengar kasus yang menimpa gadis ini, lebih dari 300.00 orang telah menandatangani petisi yang berisi seruan agar ketiga gadis ini dibebaskan.

Aktivis HAM sendiri mengungkapkan jika tiga gadis ini hanyalah korban, bukan seorang penjahat. Karena mereka tak punya sarana untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan dari ayah mereka yang sangat kejam.

-
themoscowtimes

 

Sayangnya, tidak ada undang-undang yang melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga di Rusia. Dalam sebuah aturan hukum tahun 2017 mengungkapkan jika pelaku yang baru pertama kali memukuli anggota keluarga tanpa luka parah, hanya akan menghadapi denda atau ditahan hingga dua minggu.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X