Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku hampir menangis saat melihat kedua anaknya yang akhirnya bisa belajar tatap muka.
Nadiem mengatakan bahwa kedua anak perempuannya tersebut jadi lebih tenang dan ceria setelah masuk sekolah lagi. Hal itu pun membuatnya lega.
"Saya hampir menangis melihat kedua anak saya kembali sekolah untuk mengikuti PTM Terbatas. Sejak masuk sekolah lagi, saya melihat perilaku mereka menjadi lebih tenang dan santun. Dan yang terpenting, mereka sekarang lebih ceria dalam kesehariannya," kata Nadiem melalui akun Instagram-nya.
Lewat unggahannya, Nadiem memperlihatkan foto dua anak perempuannya yang hendak memasuki kelas. Meski memahami ada resiko-resiko yang harus dihadapi, namun sebagai orangtua, Nadiem ingin memprioritaskan kebahagiaan anak.
Baca juga: 800 Pelajar di Sumut Tidak Ikut Sekolah Tatap Muka, Alasannya karena Sudah Menikah
"Tentu saya paham dengan risikonya karena pandemi masih berlangsung, tapi sebagai orang tua saya harus memprioritaskan perkembangan dan kebahagiaan mereka," kata Nadiem.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memperbolehkan sekolah yang berada wilayah PPKM level 1-3 untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Sekolah-sekolah wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka. Pengawasan PTM sendiri dilakukan dengan metode active suveillance.
"Kami sudah menyusun metode active surveillance untuk sekolah-sekolah yang melakukan sekolah tatap muka, dengan prinsip 10 persen dari sekolah yang tatap muka di suatu kota, akan kami lakukan active atau random surveillance," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (4/10/2021).
