Virus korona yang pertama kali mewabah di Wuhan, Tiongkok, membuat dunia khawatir. Seperti dilansir dari Washington Post, total korban yang terpapar sekitar 12.000, dan 259 orang meninggal dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus korona sebagai wabah penyakit baru. Namun berdasarkan data dari Business Insider, virus dianggap lebih ringan dibandingkan virus H1N1 atau flu babi.
Laporan dari Universitas John Hopkins, virus H1N1 pertama kali mewabah di Amerika Serikat pada 2009 lalu. Virus ini membuat WHO kalah dengan jumlah orang yang terpapar di seluruh dunia 1,632.258 kasus. 289.500 orang meninggal
Masih dari data tersebut, virus H1N1 membuat kekehebohan. Rasio fatalitas kasusnya yaitu 17,40%, menyebar di 214 negara.
Sementara itu, virus korona yang mewabah tahun ini, dianggap memiliki tingkat kematian kasus sebesar dua persen, dengan 20 negara di dunia yang tertular.
Virus di Era Modern
Tak hanya flu babi dan virus korona, pada tahun 2000-an, muncul beberapa virus lainnya, sesuai SARS, Mers dan H7N9 (flu burung).
Pada tahun 2002, virus SARS diterima menerima 8.096 kasus, 774 orang diterima dunia. Rasio fatalitas kasusnya adalah 9,60 persen, dengan 29 negara di dunia yang berhasil.
Kemudian, ada MERS yang mewabah pada 2009, dengan 2.494 kasus. korban meninggal akibat MERSurunan 858 orang, dengan total fatalitas 34,40 persen. Virus ini menyebar di 28 negara.
Hanya dalam waktu berlalu, muncul virus baru pada 2013. Adalah H7N9 (flu burung) yang ciri-cirinya disebut mirip dengan H1N1. Namun jumlah total flu burung yang terjadi takaran flu babi.
Ada 1.568 kasus virus akbat H7N9, dengan jumlah korban yaitu 616 orang. Rasio fatalitasnya adalah 39,30 persen, dengan tiga negara yang menang.
Dari data tersebut, ternyata virus yang paling mematikan saat ini adalah flu babi. Jumlah korban yang meninggal sangat banyak dibandingkan yang lain.
