Joe Biden Bersumpah Balas Pelaku Pengeboman yang Tewaskan Tentara AS di Afghanistan

- Jumat, 27 Agustus 2021 | 09:46 WIB
Joe Biden dalam konferensi pers terkait pengeboman di Kabul, Afghanistan (REUTERS/Jonathan Ernst)
Joe Biden dalam konferensi pers terkait pengeboman di Kabul, Afghanistan (REUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan peringatan kepada pelaku penyerangan dengan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan.

Joe Biden bersumpah untuk membalas serangan yang terjadi pada Kamis (26/8/2021) di Kabul, mengatakan bahwa dia akan memburu mereka yang bertanggung jawab dan membuat mereka membayar.

Biden mengkonfirmasi dalam sebuah pidato dari Gedung Putih pada hari Kamis bahwa pemboman itu dilakukan oleh Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), afiliasi ISIL di Afghanistan.

Baca Juga: Meski Ada Serangan di Afghanistan, Amerika Serikat Tetap Menyelesaikan Evakuasi

Serangan itu telah menewaskan puluhan orang, termasuk warga sipil Afghanistan dan setidaknya 13 anggota layanan AS.

Penyerangan tersebut diyakini membuat tentara AS paling banyak tewas di Afghanistan dalam satu insiden sejak 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.

“Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini: Kami tidak akan memaafkan; kami tidak akan lupa,” kata Biden seperti dilansir dari Al Jezeera.

“Kami akan memburumu dan membuatmu membayar. Saya akan membela kepentingan kita pada rakyat," tambahnya.

Biden menambahkan bahwa AS akan melanjutkan evakuasi warga Amerika dan sekutu AS meskipun ada serangan. 

“Kami tidak akan terhalang oleh teroris; kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Evakuasi akan terus kami lakukan,” ujarnya.

Anggota layanan Amerika belum terbunuh dalam pertempuran Afghanistan sejak Februari 2020.

Biden telah menunda beberapa pertemuan untuk membahas kondisi Afghanistan untuk hari itu, termasuk pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, untuk fokus pada situasi di Afghanistan.

Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS, mengkonfirmasi sebelumnya pada hari Kamis bahwa pengangkutan udara tidak akan berhenti setelah serangan itu.

“Misi kami adalah untuk mengevakuasi warga AS, warga negara ketiga, pemegang Visa Imigran Khusus, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko,” kata McKenzie. 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X