Buntut PPDB Bermasalah, Ketua DPRD DKI: Banyak Anak Putus Sekolah

- Kamis, 16 Juli 2020 | 11:54 WIB
Ilustrasi siswa sekolah. (ANTARA)
Ilustrasi siswa sekolah. (ANTARA)

Sadar atau tidak, pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Provinsi DKI Jakarta telah menimbulkan persoalan baru di dunia pendidikan.  Hal ini diungkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi melalui akun Twitter pribadinya. 

Prasetio mengaku menerima laporan ada ratusan siswa yang hingga saat ini belum terdaftar di sekolah mana pun dan terancam putus sekolah. Padahal tahun ajaran baru 2020/2021 telah dimulai sejak Senin 13 Juli lalu. 

"Sementara untuk mendaftar di sekolah swasta orang tua siswa tidak memiliki cukup biaya," kata Prasetio dikutip pada Kamis (16/7/2020). 

Karena itu, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini meminta agar kegaduhan pendidikan ini harus segera diselesaikan. Menurut dia, Pemerintah Provinsi bisa mengeluarkan diskresi atau bahkan memunculkan kebijakan pendidikan gratis bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.

"Kita harus ingat, pendidikan merupakan hak setiap manusia. Setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa batas, sesuai amanat Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, kini masih ada kursi kosong untuk sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK Negeri di DKI Jakarta.

Hal itu disampaikannya saat menggelar rapat bersama Komisi E DPRD DKI, dengan agenda evaluasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI tahun pelajaran 2020/2021.

"Pada penutupan PPDB dan tahun ajaran sekolah sudah dimulai, ada kursi yang tidak terisi," kata Nahdiana saat rapat bersama Komisi E DPRD DKI agenda evaluasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI tahun pelajaran 2020/2021, Jakarta, Selasa (14/7/2020). 

Adapun untuk tingkat Sekolah Dasar diketahui dari daya tampung 99.392, sudah terisi 92.726. Sehingga tercatat 6.666 kursi kosong atau 6,71%. Kemudian tingkat SMPN dari daya tampung 79.075 terisi 78.453 dan terdapat kursi kosong sebanyak 622 kursi atau sebesar 0,79%.

Selanjutnya, tingkat SMA dari daya tampung 31.964 terisi 31.739, tercatat ada kursi kosong 225 atau 0,07%, serta untuk jenjang SMK dari daya tampung 19.233 terisi 18.988, ada 245 kursi kosong atau 1,27%.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X