Cerita Duka Bisnis Travel yang 'Tiarap' Akibat Kasus First Travel

- Selasa, 10 Maret 2020 | 11:05 WIB
Petugas beraktivitas di kantor pusat Maktour Travel Umrah dan Haji, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2020). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Petugas beraktivitas di kantor pusat Maktour Travel Umrah dan Haji, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2020). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sejak 2017 hingga 2019, industri travel umrah 'tiarap' akibat kasus penggelapan dana jamaah First Travel. Peristiwa itu menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap travel umrah terkikis. 

"Sekarang ini, dunia marketing menganjurkan kita cooling down, tiarap dulu. Jangan melakukan apa-apa dan efisiensi. Memang ini tidak diinginkan pemerintah bahwa kita akan merumahkan karyawan dan segala macam, bahkan mem-PHK karyawan segala macam karena kegiatan ekonomi di travel, tidak ada yang bisa dilakukan. Tidak laku jualan paket-paket. Bahkan semakin kita menjual produk, itu malah dianggap buang biaya dan waktu saja," ujar Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi, kepada Indozone, Selasa (10/3/2020). 

Menurut Syam, beberapa anggota mencoba bangkit dengan cara-cara promosi tertentu. Namun, hal ini justru tidak diindahkan konsumen karena belum percaya terhadap travel umrah akibat kasus First Travel

"Justru negatif thinking yang terdapat nantinya, makanya kita cooling down dulu. Diam dulu, gak usah bergerak terlalu 'jor-joran' dan mengambil kesempatan dalam kesempitan karena justru itu salah. Itu juga sudah saya sampaikan ke anggota Sapuhi, cooling down saja," ungkapnya. 

Syam pun menyarankan para anggotanya mencoba diversifikasi usaha ke sektor lain, agar perekonomian tetap berjalan. Salah satunya dengan merambah usaha kuliner, hingga rental mobil. 

"Bagi yang punya modal, saya sarankan untuk diversifikasi ke usaha yang lain karena kalau jor-joran promosi juga percuma, trust-nya belum terbangun lagi," tuturnya. 

Situasi kian membuat pengusaha travel umrah gigit jari, mengingat pemerintah Arab Saudi menutup layanan umrah dan ziarah ke Tanah Suci 

Ia berharap, situasi ini segara pulih sehingga ketika pemerintah Arab Saudi mengumumkan pembukaan kembali layanan umrah dan ziarah ke Tanah Suci, bisnis travel umrah kembali menggeliat. 

"Kuncinya adalah pengumuman diperbolehkan umrah lagi oleh pemerintah Arab Saudi," pungkasnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X