Pasien berstatus pengawasan virus corona di Bali terus bertambah. Semula jumlah pasien 8 menjadi 12 untuk saat ini. Keseluruhannya tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Bali.
Sebanyak 6 orang berstatus pengawasan virus corona dirawat di RSUP Sanglah, 3 orang di RSUD Sanjiwani Gianyar, 1 orang di RSUD Tabanan, 1 orang di RS Mangusada Badung, dan 1 orang di RS Siloam.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, membeberkan pasien berstatus pengawasan virus corona yang dirawat di RSUP Sanglah sebanyak dua orang merupakan WNI. Sementara itu, 1 orang merupakan warga negara Jepang, 1 dari Slovakia, dan 2 dari Denmark. Untuk jenis kelamin sebanyak 4 orang laki-laki dan 2 perempuan.
"Kemudian di RSUD Sanjiwani, 2 dari Denmark dan 1 dari Slovakia. Satu laki-laki dan dua perempuan," katanya di Denpasar mengutip dari Antara terkait pasien berstatus pengawasan virus corona.
Suarjaya pun menandaskan bahwa sistem kesehatan di Bali telah memiliki kemampuan dan pengalaman untuk menangani virus sejenis, seperti SARS dan MERS. Pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten/kota juga telah melakukan upaya serius untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ini.
"Jadi, kami harapkan tidak ada lagi keraguan dari publik kalau kami tidak mampu menangani," ujarnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat di Pulau Dewata untuk tidak panik dan tidak takut berlebihan. "Karena sesungguhnya rasa panik lebih berbahaya daripada virus corona itu," katanya.
Dengan terus bertambahnya pasien pengawasan virus corona, Suarjaya menuturkan, akan menambah ruang isolasi di RS Sanglah menjadi 18 bed, RS Sanjiwani 10 bed, dan RSUD Tabanan 7 bed. Adapun untuk rencana kontingensi disiapkan RS Universitas Udayana dan RS Bali Mandara.
"Dua rumah sakit itu siap dengan 50 bed," ujar Suarjaya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Tak Hanya di Indonesia, Negara Lain Juga Alami Kelangkaan Masker
- 5 Idol Korea Berikan Donasi Miliaran Rupiah untuk Cegah Virus Corona
- Manakah yang Lebih Efektif, Cuci Tangan atau Pakai Hand Sanitizer?
