Selain Gerhana Matahari Cincin, Ini Jenis Gerhana Matahari Lainnya

- Kamis, 26 Desember 2019 | 16:51 WIB
ilustrasi/pexels/Drew Rae
ilustrasi/pexels/Drew Rae

Ada banyak sekali fenomena alam yang bisa disaksikan di muka bumi ini, salah satunya ialah gerhana. Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi jika bayang-bayang matahari terhalang oleh bumi atau bulan.

Secara umum, gerhana terdiri dari dua jenis, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Keduanya memiliki perbedaan dan ciri khasnya masing-masing. Salah satunya ialah durasi kemunculannya. Jika gerhana bulan bisa berlangsung hingga 3 jam lamanya, gerhana matahari hanya berlangsung sekitar 3 hingga 10 menit.

Namun, kali ini INDOZONE akan menyajikan tentang gerhana matahari. Fenomena gerhana matahari adalah momen yang dinanti-natikan oleh banyak orang karena kehadirannya yang jarang terjadi. Dalam satu tahun, gerhana matahari akan terjadi minimal dua kali dan maksimal lima kali.

Gerhana matahari sendiri terjadi saat bulan berorbit tepat di antara bumi dan matahari. Bayang-bayang bulan yang tertutup oleh matahari akan sampai ke bumi hingga terjadilah gerhana matahari. Gerhana matahari sendiri terdiri dari empat jenis, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari parsial, gerhana matahari cincin dan yang terakhir gerhana matahari hibrida. Yuk, kita bahas satu per satu tentang gerhana matahari.

1. Gerhana Matahari Total

-
ilustrasi/unsplash/Rick Meyers

Gerhana matahari total terjadi saat bulan secara keseluruhan menutupi matahari. Piringan bulan jadi memiliki ukuran yang sama atau bahkan lebih besar dari piringan matahari. Ukuran dari piringan ini bisa saja berubah, tergantung jarak bumi dengan bulan serta jarak bulan dengan matahari. Saat puncak gerhana matahari total terjadi, wilayah bumi yang dapat melihat fenomena itu akan terlihat gelap.

2. Gerhana Matahari Parsial

-
ilustrasi/unsplash/Nikhil Mitra

Gerhana matahari yang kedua ialah gerhana matahari parsial. Gerhana ini terjadi saat bayangan bulan hanya bisa menutupi sebagian cahaya matahari. Artinya, piringan matahari tak bisa seluruhnya tertutup oleh piringan bulan. Hal ini membuat matahari jadi berbentuk setengah lingkaran aau sabit.

3. Gerhana Matahari Cincin 

-
ilustrasi/unsplash/Jongsun Lee

Hari ini (26/12), masyarakat Indonesia dibuat takjub dengan fenomena gerhana matahari cincin di langit. Gerhana matahari cincin terjadi saat piringan bulan hanya menutupi sebagian dari atau bagian tengahnya piringan matahari. Sedangkan tepi matahari masih tetap bercahaya sehingga terlihat seperti cincin.

Hal ini terjadi karena bulan berada di titik terjauh dengan bumi, sehingga bulan terlihat kecil dan tak bisa menutupi seluruh cahaya matahari.

4. Gerhana Matahari Hibrida

-
ilustrasi/unsplash/Jan Haerer

Jenis gerhana yang terakhir ialah gerhana matahari hibrida. Ini adalah gabungan dari gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Di titik permukaan bumi tertentu, gerhana matahari bisa muncul sebagai gerhana matahari total, sedangkan di titik lain bisa muncul sebagai gerhana matahari cincin.

Namun, fenomena gerhana matahari hibrida ini biasanya dimulai dengan gerhana matahari cincin terlebih dahulu, dilanjutkan dengan gerhana matahari total, dan berakhir dengan gerhana matahari cincin lagi.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X