Hindari Perpecahan di Masyarakat, KIB Diyakini Tak Usung Capres yang Lakukan Hal Ini

- Kamis, 2 Juni 2022 | 14:52 WIB
Ilustrasi Pemilu. (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
Ilustrasi Pemilu. (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)

Partai Golkar, PAN dan PPP telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) guna menghindari  perpecahan yang mungkin terjadi di tengah masyarakat Indonesia pada Pilpres 2024. Dengan tujuan seperti itu, KIB diprediksi tidak akan mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang malah menciptakan konflik sosial di tengah masyarakat.

Koordinator Survei Nasional Panel Survei Indonesia Permadi Yuswiryanto melihat, kemungkinan besar KIB tidak akan mengusung calon presiden dan wakil presiden yang melekat dengan politik identitas, meskipun namanya bisa dibilang populer. Sebab KIB dipandangnya menghindari konflik sosial di tengah masyarakat.

“Saya yakin KIB tidak akan mengusung capres nama-nama populer yang pernah menggunakan politik identitas penyebab pembelahan sosial,” ucap Permadi kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Permadi menuturkan isu etnis dan agama adalah dua hal yang selalu masuk di dalam agenda politik identitas. Pasalnya kondisi masyarakat Indonesia di mana suasana primordialisme dan sektarianisme masih cukup kuat.

Maka dari itu dia memandang jalan inilah yang diambil oleh KIB guna melakukan langkah-langkah pencegahan konflik sosial terhadap para pemilihnya. Misalnya dengan mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, dengan mengedepankan gagasan.

Baca Juga: Golkar: Koalisi Indonesia Baru untuk Hindari Perpecahan Bangsa

“Saya yakin KIB sudah melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah terjadinya pembelahan sosial tersebut,” tegas Permadi.

Sebelumnya Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Meutya Hafid menyatakan, bahwa pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) oleh Partai Golkar, PAN dan PPP adalah untuk menghindari perpecahan yang mungkin terjadi di tengah masyarakat Indonesia pada Pilpres 2024

Menurut Meutya perpecahan di antara anak bangsa tersebut dimungkinkan jika kembali muncul hanya dua calon presiden saja yang di pemilihan presiden nanti. Sekarang ini KIB sudah bisa dikatakan telah mengantongi tiket untuk mencalonkan presiden lantaran kursi yang dimiliki ketiga partai ini sudah melebihi ambang batas presidential threshold. 

Diketahui Golkar memiliki kursi 12,31 persen jumlah kursi, PAN  6.84 persen jumlah kursi dan PPP dengan 4,53 persen jumlah kursi. Total kursi yang dimiliki KIB sebesar 23,67 persen jauh di atas ambang batas presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR. 

“Ini menunjukkan KIB sudah mampu untuk mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri,” kata Meutya kepada wartawan, Rabu (2/6/2022).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X