Di bulan Ramadan ada satu kebiasaan baik yang dilakukan setiap pagi, yaitu membangunkan orang sahur. Namun, sekalipun tujuannya baik, jika prosesnya tidak dilakukan dengan baik, maka hasilnya malah meresahkan.
Seperti yang terjadi di Bone, Sulawesi Selatan. Sekelompok remaja membangunkan sahur dengan cara berjoget erotis di atas mobil pikap.
Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa peristiwa ini terjadi di Wajo. Namun, Pemkab Wajo membantahnya. Mereka menegaskan bahwa aksi joget erotis membangunkan sahur bukan terjadi di Wajo yang dikenal sebagai Kota Santri, melainkan di Bone.
"Setelah kami telusuri, kami mendapatkan informasi bahwa mereka bukan orang Wajo dan kejadiannya bukan di wilayah Kabupaten Wajo," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Pembangunan Politik Kabupaten Wajo H Alamsyah dalam keterangannya.
Diiringi dengan musik remix keras, para remaja ini berjoget dengan asyiknya menggoyangkan pinggul seakan-akan sedang berada di klub malam.
Mereka terus berjoget menyusuri jalanan dengan tujuan untuk membangunkan warga sahur. Selain musik menghentak, terdengar juga beberapa motor mengiringi mobil tersebut sambil membunyikan klakson.
Bukannya menuai apresiasi, tindakan para remaja yang berjoget erotis untuk membangunkan sahur malah menuai kecaman.
MUI Sulsel mengecam aksi tersebut dan mengatakan muda-mudi tersebut telah menodai agama dan melanggar nilai-nilai keluhuran agama Islam.
Tidak lama setelah video joget erotis membangunkan sahur itu viral, polisi langsung turun tangan. Kepolisian Ajangale mengamankan para remaja yang terlibat dalam video tersebut untuk diberikan pembinaan dan siraman rohani.
Penyuluh agama meminta mereka agar mengisi bulan suci Ramadan dengan memperbanyak beribadah, bukan malah berjoget erotis.
Dari hasil pemeriksaan juga diketahui kalau ternyata pemeran video joget erotis itu adalah waria. Yang berpenampilan seperti wanita dan asyik berjoget di atas mobil pikap tersebut adalah waria.
Ada sekitar 10 orang waria yang diamankan dalam insiden kali ini. Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Ajangale, Bone, Iptu Abdul Hamid Azikim.
Setelah viral di media sosial, lima orang pelaku joget erotis di atas mobil pikap di Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone meminta maaf.
Berdasarkan keterangan polisi, mereka tidak dikenakan wajib lapor, namun sudah membuat surat pernyataan dan diawasi oleh orangtuanya.
