Taiwan Imbau Masyarakatnya untuk Tidak Panic Buying Jelang Lockdown!

- Senin, 17 Mei 2021 | 15:38 WIB
Orang-orang menunggu untuk membayar belanjaan mereka setelah pemerintah menyarankan orang untuk mengurangi meninggalkan rumah mereka dan membatasi pertemuan karena meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 yang ditularkan secara lokal, di Taipei, Taiwan, 15 Me
Orang-orang menunggu untuk membayar belanjaan mereka setelah pemerintah menyarankan orang untuk mengurangi meninggalkan rumah mereka dan membatasi pertemuan karena meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 yang ditularkan secara lokal, di Taipei, Taiwan, 15 Me

Taiwan mengimbau orang-orang untuk menghindari panic buying sejumlah barang seperti mie instan dan kertas toilet dikarenakan pembatasan baru pada pertemuan dan gerakan mulai mengekang penyebaran COVID-19 selama lonjakan infeksi domestik. Taiwan menaikkan tingkat kewaspadaan COVID-19 di ibu kota, Taipei, dan kota sekitarnya. 

Hal ini memberlakukan pembatasan dua minggu yang akan tutup banyak tempat dan membatasi pertemuan. Sementara itu, total infeksi sejak pandemi mulai tetap rendah pada 1.475 penularan komunitas baru-baru ini telah mengkhawatirkan populasi yang telah terbiasa hidup mendekati normal, tanpa penguncian penuh seperti yang terlihat di tempat lain. 

Dalam pesan pada Sabtu malam lalu, Presiden, Perdana Menteri dan Kementeriaan Ekonomi melalui Facebook mengatakan tidak perlu panic buying atau menimbun barang belanjaan, setelah orang-orang bergegas untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, terutama mie instan dan tisu toilet. 

"Setelah lebih dari setahun persiapan, bahan-bahan anti-pandemi negara, barang-barang sipil dan bahan-bahan mentah sudah mencukupi, dan toko-toko juga beroperasi seperti biasa untuk mengisi kembali barang-barang," kata Presiden Tsai Ing-wen.

Bahkan, pihak Carrefour mengatakan pihaknya membatasi pembelian barang-barang seperti masker dan mie instan di Taiwan, meminta orang untuk hanya membeli yang dibutuhkan. 

Di sisi lain, Perdana Menteri Su Tseng-chang membaut permohonan serupa di Facebook-nya. Dia memicu rasa geli awal tahun lalu, selama terburu-buru sebelumnya mendapatkan tisu toilet, dengan mengatakan orang "hanya mempunyai satu lubang pantat" dan harus teang. 

Meskipun tidak memerintahkan penguncian total, pemerintah mendesak orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mengeluarkan maskot anjingnya, Zongchai untuk memperkuat pesan di media sosial.

"Pelajari Zongchai dan tinggallah di rumah," katanya, menunjukkan gambar anjing berbaring di lantai beristirahat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X