Mendikbud Beri Saran Pria Harus Terlibat Cegah Budaya Buruk Remehkan Perempuan

- Selasa, 16 Maret 2021 | 01:13 WIB
File photo: Aktivis Aliansi Gerakan Peduli Perempuan melakukan aksi bungkam tolak RUU PKS di kawasan CFD Bunderan HI, Jakarta, Minggu (14/7/2019).  (photo/ANTARA FOTO/Reno Esnir)
File photo: Aktivis Aliansi Gerakan Peduli Perempuan melakukan aksi bungkam tolak RUU PKS di kawasan CFD Bunderan HI, Jakarta, Minggu (14/7/2019). (photo/ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Mendikbud Nadiem Makarim menyarankan agar pria bersedia terlibat untuk mencegah budaya buruk meremehkan kaum perempuan (mansplaining).

"Ini dimungkinkan terjadi karena tidak ada yang bersuara,  tak ada yang menentang, ini ditoleransi oleh masyarakat kita sehingga kondisi ini tidak bagus sekali buat masyarakat perempuan kita," katanya di Jakarta, Senin (15/3) dikutip dari ANTARA.

Ia menilai budaya meremehkan perempuan telah menjadi virus buruk yang telah membudaya, baik di lingkungan pendidikan maupun karir, dan berdampak pada kepercayaan diri perempuan.

Ia mencontohkan hal tersebut banyak terjadi di dunia korporasi, di mana pendapat perempuan meski dia seorang senior di perusahaan, tidak didengarkan maupun dihormati.

Lebih buruk lagi, katanya, hal yang serupa jika seorang pria menyampaikan opini, mereka biasanya lebih lebih didengar dan dianggap lebih positif ketimbang perempuan.

Baca juga: Viral Video Bocah Pamer Skill Tenaga Dalam Hingga Orang Terpelanting, Bikin Netizen Heran

Namun sebaliknya di dunia pendidikan, ia melihat banyak staf spesialnya yang mengoordinasi Direktorat Jenedral merupakan perempuan, dan telah melihat dampak baik dari kepemimpinan mereka.

"Laki-laki yang harus menentang dan mencegah pihak-pihak lainnya melakukan budaya buruk ini, dan hal yang kedua menantang 'sexual harassment' (pelecehan seksual), dan virus ini tersebar karena masyarakat menoleransi, serta terjadi secara sistematis di perusahaan-perusahaan," katanya.

Upaya itu harus terjadi agar ada perubahan secara signifikan, dengan melibatkan pria progresif yang peduli, merangkul pria dan perempuan dengan nilai yang sama, dan membawa mereka dalam diskusi untuk mendorong kemauan tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X