Muncul Spanduk 'Anarkis sama dengan PKI', Padahal Anarkis Berbeda dari Komunis

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 08:36 WIB
Spanduk bertuliskan Anarki sama dengan PKI. (Facebook)
Spanduk bertuliskan Anarki sama dengan PKI. (Facebook)

Upaya untuk membendung aksi demonstrasi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja terus dilakukan oleh pemerintah dan aparat.

Namun, di tengah upaya itu, tidak cuma banyak yang salah kaprah dalam menggunakan istilah anarki dan anarkisme, belakangan muncul pula spanduk yang menyamakan anarki dengan PKI yang basis ideologinya adalah komunisme, yang berakar dari Leninisme.

Spanduk itu dibentangkan di sebuah jembatan gantung yang melintang di atas jalan. Ada pula simbol palu arit pada spanduk tersebut.

Padahal, anarkisme jelas berbeda dari komunisme maupun ideologi akarnya seperti Marxisme dan Leninisme.

Alexander Berkman dalam bukunya 'ABC Anarkisme', menegaskan bahwa anarkisme berbeda dari komunisme. Sebagai contoh untuk memudahkan membedakannya, ketika pemerintahan dihapuskan, maka akan diikuti oleh hilangnya kapitalisme dan perbudakan upah, karena mereka tidak dapat hidup tanpa dukungan dan perlindungan pemerintah. Sama seperti orang yang akan menyatakan monopoli terhadap sebuah pulau, mereka tidak dapat menerapkan klaimnya tanpa bantuan pemerintah. Sebuah kondisi seperti itu, di mana terdapat kebebasan dan bukan pemerintah, adalah anarki. Sedangkan kondisi di mana persamaan penggunaan akan menggantikan kepemilikan pribadi adalah komunisme (halaman 32).

Jika pun ada kesamaan antara dua filosofi politik ini, mengutip Martin Suryajaya dalam wawancara bersama Historia.id, yakni keduanya sama-sama menentang kapitalisme.

Semua cabang anarkisme, baik itu anarkisme-sosialis atau anarkisme-hijau, selalu melawan kapitalisme, karena kapitalisme didasarkan pada penindasan dan eksploitasi.

Voltairine de Cleyre, seperti dikutip oleh anarkis.org, menuliskan bahwa kaum anarkis menolak pendapat bahwa manusia tidak dapat bekerja sama tanpa memiliki tuan yang mengaturnya untuk mengambil persentase dari hasil” dan berpikir bahwa dalam suatu masyarakat yang anarkis “pekerja sejati akan mengatur dirinya sendiri, memutuskan kapan, dimana, dan bagaimana sesuatu akan dikerjakan. 

Lebih lanjut, Berkman menulis bahwa anarkisme mengajarkan bahwa kita dapat hidup di dalam sebuah masyarakat di mana tidak ada pemaksaan macam apapun juga.

Dalam definisi paling sederhana dan paling umum, anarkisme adalah teori politik yang bertujuan menciptakan masyarakat tanpa hierarki sosial, politik, dan ekonomi; sebuah sistem ekonomi dan politik yang berlandaskan pada pelenyapan struktur-struktur yang menindas dan eksploitatif dalam masyarakat (seperti kapitalisme dan negara), dan pembangunan sebuah masyarakat di mana semua orang memiliki keterlibatan yang setara dalam membuat keputusan yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka.

Sosialis Prancis, yang disebut-sebut sebagai pencetus istilah anarki, Pierre-Joseph Proudhon dalam bukunya 'What is Property' halaman 264, menyebut bahwa anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan anarki, ketiadaan tuan, tanpa raja yang berkuasa. 

Dengan kata lain, anarkisme adalah pandangan politik yang bertujuan untuk menciptakan suatu masyarakat yang di dalamnya individu bebas berkumpul bersama secara sederajat (egaliter), tanpa adanya hierarki bahwa si anu lebih tinggi derajatnya dari si ani. Anarkisme melawan semua bentuk kontrol hierarkis, baik kontrol oleh negara maupun kapitalis, sebab hierarki dianggap merugikan individu dan individualitas seseorang.

Tokoh anarkisme Rusia Mikhail Bakunin, dalam buku 'Gagasan Dasar Pemikiran Bakunin ', menyebut bahwa masyarakat terbagi dalam dua kelas utama yang pada dasarnya saling bertentangan satu sama lain. Sebagian besar penduduk merupakan kelas tertindas. 

Bakunin menggambarkan kelas tertindas dengan berbagai sebutan: orang biasa, rakyat, massa, atau para pekerja. Dalam keadaan biasa, kelompok ini tidak sadar diri sebagai sebuah kelas namun memiliki naluri memberontak, dan penuh vitalitas walaupun tidak terorganisir. Kelas penindas secara jumlah jauh lebih kecil, namun kelas ini sadar akan peran mereka dan menjaga kekuasaannya dengan bertindak secara terarah, terpadu, dan bersatu.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X