Awal tahun 2020, masyarakat di berbagai negara dihebohkan dengan merebaknya virus corona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Virus yang sudah ada sejak bulan Desember 2019 ini, menyebar dengan sangat cepat hingga menyebabkan ribuan jiwa meninggal dunia.
Serangan virus corona yang terbilang sangat instan ini, tak hanya menyebabkan ribuan nyawa melayang, tapi juga mengubah sejumlah kebiasaan di berbagai negara.
Sebut saja tradisi cium pipi yang biasa dilakukan oleh warga Italia. Sejak merebaknya virus corona, para warga diminta untuk tak melakukan tradisi ini.
Selain Italia, ada sejumlah negara yang mengalami perubahan kebiasaan sejak virus corona mewabah. Negara mana saja? Berikut informasinya.
1. Tiongkok
Di negara yang menjadi sumber penyebaran virus corona ini, pemerintah melarang masyarakatnya untuk tidak berjabatan tangan.
Mereka hanya diperbolehkan untuk memegang tangan sendiri sebagai tanda menyapa.
Dengan menggunakan alat pengeras suara, pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan gestur gong shou, yakni meninju telapak tangan yang berlawanan untuk menyapa orang lain.
2. Jerman
Di Jerman, Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer pernah menolak ajakan jabat tangan dari kanselir Angela Merkel.
Horst malah melemparkan senyum pada Angela dan menjabat tangannya sendiri.
Melihat sikap Horst, Angela langsung tertawa. Cara ini dilakukan Horst untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
3. Prancis
Sejak mewabahnya virus corona, masyarakat di Prancis diminta untuk tak melakukan ciuman di pipi. Padahal, ciuman pipi adalah bentuk sapaan.
Ahli etika Prancis, Philippe Lichtfus mengungkapkan, untuk mengganti bentuk sapaan ini, masyarakat bisa menatap mata lawan bicara.
4. Spanyol
Di Spanyol, masyarakatnya diminta untuk tidak melakukan tradisi berupa mencium patung Bunda Maria sebulan menjelang Paskah.