Dokter Tirta: Tuduhan Jerinx Soal Dokter "Covidkan" Orang Tidak Sesuai Fakta

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 14:48 WIB
Jerinx. (Instagram/@jrxsid)
Jerinx. (Instagram/@jrxsid)

Tuduhan Jerinx SID membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali melaporkannya ke Polda Bali. Bagi dr Tirta Hudhi semua kritik Jerinx kepada IDI dan tenaga kesehatan (nakes) soal bisnis rapid test yang dilakukan rumah sakit dan mengcovidkan pasien tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Mengapa tuduhan tersebut tidak mendasar? Karena sejak awal kebijakan untuk melakukan rapid test itu merupakan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selain itu tuduhan menjadikan pasien bukan Covid menjadi Covid sangat tidak benar.

"IDI itu organisasi profesi. Kita tidak bisa membuat kebijakan. Pembuat kebijakan itu, Kemenkes, Kemenhub dan Satuan Tugas. Jadi tuduhannya tidak berdasar," kata Tirta pada Indozone di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

"Kita dituduh bisnis rapid, yang pada dasarnya kebijakan rapid juga bukan dokter yang buat, bukan IDI. Kita juga dibilang mengcovidkan orang, padahal kita ingin orang itu sembuh, kalau mengcovidkan orang kita juga yang repot," tuturnya.

Untuk itu, ia sudah sempat menegur Jerinx namun ia tetap memberikan komentar-komentar yang tidak bijaksana sehingga berbuntut pada pelaporan IDI Bali ke Polda Bali.

"Saat dia nyerang nakes, saat itu saya sudah DM ke istrinya tolong jangan kaya gitu. Tapi Jerinx mengatakan saat itu memperjuangkan apa lah dan saya memilih diam saat itu di Juni, Juli. Di Agustus, saya sudah gak bisa diam karena kata-katanya semakin kasar dan saya menekan dia habis-habisan di medsos," tukasnya.

Bagi Tirta, siapapun boleh mengkritik kinerja dokter dan tenaga kesehatan namun tidak sampai menghujat dan menghasut dan menggiring opini yang tidak benar karena itu bisa mendapat konsekuensi hukum.

"Kritik itu boleh, tapi jangan maki-maki. Beda kritik sama hujat dan dia juga menghasut masyarakat dan itu sangat disayangkan," tandasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X