Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut meramaikan tantangan (challenge) wisuda LDR 2020 dari presenter Najwa Shihab.
Seolah tak mau ketinggalan dari para selebritas, pria yang mendapat jatah kursi menteri setelah menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 lalu itu pun memajang foto terbaiknya saat wisuda.
Erick memajang foto wisudanya ketika masih S-1 tanpa menyebut tahunnya kapan. Ia menjelaskan kalau waktu itu merupakan hadiah pertama yang ia berikan kepada orang tuanya.
"Challenge accepted @najwashihab. Foto ini diambil waktu wisuda sarjana di banyaaaak tahun yang lalu. Hari itu, bagi saya adalah 'hadiah' pertama saya untuk orang tua, sebuah pencapaian yang saya persembahkan untuk orang tua saya," tulis mantan pemilik klub Serie-A Inter Milan itu.
Untuk menyemangati lulusan tahun 2020 yang tidak bisa merasakan wisuda karena pandemi corona, Erick pun menyampaikan kata-kata motivasi.
"Nah, adik-adikku semua, selamat atas #WisudaLDR2020. Kalian semua keren! Ingatlah wisuda adalah perayaan atas pencapaian. Rayakanlah dengan cara yang paling bisa dilakukan. Tapi yang penting, segera bergegaslah, kejar terus masa depan kalian. Bagi saya, kalian yang melalui #WisudaLDR2020 akan mempunyai suatu ikatan yang lebih kuat bersama, karena kalian sudah mampu melampaui rintangan yang sangat berat dan menjadi bagian penting dari sejarah kehidupan manusia. Percayalah, suatu saat nanti, kalian akan tertawa dan membahas masa ini bersama anak cucu kalian. Sekali lagi, selamat!" tulisnya.
Aksi pajang foto kenangan wisuda ini sebelumnya mendapat kritik dari akademisi sekaligus aktivis literasi, Yona Primadesi. Yona melihat, apa yang dilakukan para selebritas itu lebih seperti ingin pamer ketimbang menghibur para lulusan yang tidak bisa merasakan wisuda.
"Gerakan #WisudaLDR2020 dengan pamer foto wisuda normal, itu niatnya serius mau menghibur mereka yang gagal wisuda atau sekadar pamer foto wisuda? Soalnya saya masih gagal paham," kata Yona di dinding Facebook-nya.
"Kebayang nggak, sih, kecewanya mereka yang gagal menjalani prosesi, yang mungkin jadi momen akhir perjuangan, bukan hanya buat mereka terlebih orangtua, dan kamu, yang katanya mau menghibur, memberi semangat, malah pamer foto-foto memorable wisuda normalmu? Barangkali itu definisi simpati atau empati di era new normality, ya?" tambah Yona.
