Fadli Zon Senada dengan Gatot Nurmantyo Soal TNI Disusupi Komunis: Salah Satu Taktik PKI

- Selasa, 28 September 2021 | 09:49 WIB
Fadli Zon dan Gator Nurmantyo (Istimewa)
Fadli Zon dan Gator Nurmantyo (Istimewa)

Politisi Fadli Zon tampaknya sependapat dengan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menduga bahwa TNI telah disusupi oleh komunisme.

Gatot mengatakan hilangnya patung sejumlah tokoh yang terlibat dalam penumpasan G30 S di Museum Kostrad berhubungan dengan eksistensi Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Salah satu taktik PKI setelah 1954 adalah Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP)," ujar Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon, Selasa (28/9/2021).

"Salah satunya menyusup dan bekerja di kalangan angkatan bersenjata," lanjut dia.

Sebelumnya, Gatot saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk 'TNI Vs PKI' pada Minggu (26/9/2021) mengatakan hilangnya patung sejumlah tokoh yang terlibat dalam penumpasan G30 S di Museum Kostrad berhubungan dengan eksistensi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Adapun patung-patung yang diduga hilang itu, yakni patung Presiden kedua RI Jenderal Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, patung Jenderal AH Nasution, serta tujuh diorama tokoh revolusi lainnya.

Menurut Gatot, hilangnya patung-patung tersebut diduga karena adanya komunisme yang menyusup ke tubuh TNI. Sebab, peristiwa G30 S itu menimbulkan dendam sejumlah kelompok yang merupakan keturunan biologis anggota PKI.

Para keturunan anggota PKI itu menciptakan komunis gaya baru yang bercita-cita menguasai Indonesia. Salah satu yang dilakukan, yakni dengan menyusup ke dalam TNI.

"Menyusup ke semua lini kekuasaan. Ini yang sangat berbahaya. Bahkan sampai ke TNI juga," kata dia.

Baca juga: Geger! Gatot Nurmantyo Bilang PKI Menyusup ke Tubuh TNI: Buktinya Ada di Depan Mata

Patung bukan hilang, tapi sengaja dibongkar

Belakangan diketahui, patung-patung tokoh yang terlibat dalam penumpasan G30 S yang dipajang di Museum Darma Bhakti di Markas Kostrad itu bukan hilang, tetapi dibongkar.

Kolonel Infanteri Haryantana dalam keterangan pers tertulis, Senin (27/9/2021) mengatakan pembongkaran patung-patung tersebut dilakukan atas permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.

Azmyn merupakan pengide pembuatan patung-patung tersebut saat dirinya menjadi sebagai Pangkostrad, pada 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012.

Alasan dibongkarnya patung-patung tersebut untuk ketenangan lahir dan batin Azmyn. Hal itu disampaikan Azmyn kepada Letjen Dudung Abdurachman pada saat itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X