100 Tahun Hoegeng, Penuh Keteladanan dan Abadi Dikenang

- Senin, 8 November 2021 | 11:39 WIB
Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso. (Foto/Istimewa)
Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso. (Foto/Istimewa)

Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso selama hidupnya dikenal sebagai Kapolri yang berintegritas.

Meriyati Roeslani selaku istrinya mengatakan keteladanan dari almarhum suaminya akan abadi & dikenang oleh masyarakat seperti halnya kasih sayang mereka berdua.

"Hoegeng sudah lama pergi, tapi keteladanannya abadi seperti halnya kasih sayang kami," ujar sang Istri, Meriyati Roeslani melalui video singkat yang ditayangkan saat peluncuran buku berjudul "Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan", dikutip dari Antara, Senin (8/11).

Merry memang tidak bisa hadir secara langsung saat peluncuran buku yang berisi sosok suami tercintanya dikarenakan kondisi kesehatan & ditambah kondisi pandemi COVID-19.

Akan tetapi, ia mengaku tetap bangga & bahagia atas peluncuran buku tersebut apalagi dihadiri langsung serta diwakili oleh anak-anak & cicit-cicit suaminya yang dikenal kerap menggunakan sepeda ontel saat bertugas.

Buku berjudul "Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan" dalam rangka 100 tahun Pak Hoegeng yang ditulis oleh wartawan senior Farouk Arnaz, bercerita tentang kisah-kisah humanis dari sosok Kapolri kelahiran 14 Oktober 1921 itu.

Buku itu menceritakan tentang sosok Hoegeng Imam Santoso yang meninggalkan warisan mempertahankan prinsip, menjaga integritas, & dedikasi. Kapolri kelima yang berkisah soal keteguhan menjabat mulai 1968 hingga 1971 itu adalah sosok langka yang sulit dicari padanannya mulai dulu hingga kini.

Tak hanya sendiri, Hoegeng juga mengajak serta keluarganya untuk terjun memasuki kehidupan yang penuh idealisme dan anti kompromi yang sesungguhnya tak pernah mudah itu. Hoegeng tidak mau berkhianat dan berkongsi dengan kebatilan.

Ia menjaga nama baik dan sumpah dengan perbuatan nyata bukan sekadar kata-kata. Sepak terjang Hoegeng yang tak bisa disetir membuat gerah para "tuan besar" sehingga ia kehilangan jabatannya. Namun, Hoegeng tak pernah menyesali langkahnya.

Selain itu, buku tersebut juga berisi tiga kasus menonjol di akhir karier Hoegeng sebagai Kapolri dan kebijakan-kebijakan Hoegeng semasa menjadi Kapolri yang terekam dalam berbagai media massa.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X