Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali mulai 3 hingga 20 Juli 2021 sejumlah kegiatan masyarakat dibatasi. Tak terkecuali kegiatan ibadah, yang menyebabkan ditutupnya tempat ibadah untuk sementara waktu.
Sebagian masyarakat protes dengan adanya kebijakan ini. Namun baru-baru ini seorang pria di Banjarnegara, Jawa Tengah mengungkapkan pendapatnya.
Baca Juga : Heboh Warga Ngamuk Saat Dites Swab Massal, Nakes Terlalu Kasar saat Memasukkan Alat
Dengan logat bahasa Jawa Ngapak, pria yang tidak diketahui identitasnya itu menyebut orang yang protes dengan kebijakan masjid ditutup adalah aneh.
"Ini orang pada aneh, ketika masjid di buka selebar-lebarnya orangnya pada enggak jamaah, oranya pada engga ke masjid," katanya.
Ia juga menilai orang-orang yang begitu hanya ingin terlihat seolah-olah ahli ibadah padahal tidak.
"Kamu lihat subuh, dzuhur, ashar, magrib, isya, paling-paling 1 baris atau 2 baris. Tapi ketika ada himbauan, jangan melakukan kegiatan sementara karena ada penularan covid-19 diantaranya karena kerumunan, orangnya pada ribut semua, seolah-olah ahli masjid, ahli jamaah, ahli ibadah. Biasa aja, biasa-biasa aja ga usah ngegas, ya kayak gitu yang nurut ya, saya aja nurut," katanya..
Video ungkapan kekesalan pria itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @tommysetiotomo yang kemudian dibagikan kembali oleh akun @jayalah_.indonesia1945.
Sontak warganet yang menyaksikan video itu pun dibuat setuju dengan pendapat si pria.
"Makjleeebbbb...." tulis @triwardanis0607
"Bener banget itu," kata @niekywitnayanti06
"Bener tuh bapak, mereka tuh munafik, cari-cari masalah aja, subuh aja cuma dikit yang shalat," tambah @devisurya72
