Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki mengatakan bahwa UMKM saat ini menjadi penyangga ekonomi nasional di tengah pandemi ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Selain itu, hadirnya UMKM diharapkan bisa menahan angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan.
“UMKM itu sudah berkali-kali menghadapi situasi sulit, krisis. Kelebihan dari UMKM yang kecil-kecil ini cepat melakukan perubahan. Banting setirnya itu cepat,” kata Teten, di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).
Hal itu disampaikannya dalam sebuah webinar yang digelar Warta Ekonomi bertajuk “Kiat Inovasi Kreatif UMKM Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19”. Ia juga mengatakan bahwa karena hal itulah pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Termasuk untuk program yang memberikan restrukturisasi pinjaman, dan juga memberikan hibah modal kerja bagi UMKM yang belum bankable.
“Dari sisi demand kita coba bantu penyerapan lewat belanja kementerian dan lembaga. Kami mendapatkan komitmen dari Kementerian BUMN, capex di bawah Rp14 miliar ini sekarang diperuntukkan untuk UMKM,” ujar Teten.
“Sekarang baru 13 persen UMKM kita yang sudah terhubung ke platform digital. Kita dorong percepatan, transformasi, karena ini akan memberikan manfaat, akses pasar yang lebih besar, termasuk akses pembiayaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Teten juga mengakui bahwa tak semua UMKM bisa berjualan produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan platform digital dalam skala nasional, mengingat kapasitas produksi dan SDM yang terbatas.
“Ini akan sangat membantu bagi UMKM. Sekarang banyak platform digital dengan pasar yang lebih kecil yaitu di tingkat daerah. Kami juga menyediakan platform digital sederhana, e-Brochure Smesco, untuk membantu UMKM yang memang belum siap jualan di platform digital yang lebih besar,” ujar Teten.
