Beberkan Upaya Keluar dari Negara Berpendapatan Menengah, Jokowi: Kita Butuh Kerja Cepat

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 17:28 WIB
Presiden Jokowi. (Photo/Dok. Kip Setwapres)
Presiden Jokowi. (Photo/Dok. Kip Setwapres)

Dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) secara virtual, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan beberapa upaya agar Indonesia dapat kembali menjadi negara dengan pendapatanan tinggi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga berharap bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Ia menerangkan bahwa banyak negara yang terjebak dalam status tersebut dan harus keluar dengan menghabiskan puluhan tahun, bahkan hampir ratusan tahun.

“Itulah yang tidak kita inginkan. Pertanyaannya apakah kita punya peluang untuk keluar dari middle income trap. Saya jawab tegas, kita punya peluang besar, kita punya potensi besar,” katanya.

Di samping itu, Bank Dunia baru saja menaikkan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income country) dari negara berpendapatan menengah bawah pada 1 Juli 2020 lalu.

Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki pendapatan nasional bruto (Gross National Income/GNI) sebesar 4.050 dolar AS pada 2019, atau naik dari 3.840 dolar AS. Sementara itu, Jokowi mengingatkan Indonesia memiliki peluang besar untuk kembali naik status menjadi negara berpendapatan tinggi dengan beberapa syarat.

Ia menilai Indonesia harus memiliki infrastruktur yang efisien. Mulai dari sistem kerja yang kompetitif, cepat, dan berorientasi pada hasil.

“Ini sudah mulai kita bangun. Kita butuh kerja cepat kompetitif, yang berorientasi pada hasil. ini yg terus kita upayakan,” jelasnya.

“Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencetak generasi muda yang kompetitif, yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan RI,” tambah Jokowi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X