Harga Masker Naik Drastis, Menkes: Salahmu Sendiri!

- Minggu, 16 Februari 2020 | 19:19 WIB
Kiri: Menkes Terawan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) / Kanan: Sejumlah karyawan menggunakan masker saat keluar dari gedung BRI 2 (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Kiri: Menkes Terawan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) / Kanan: Sejumlah karyawan menggunakan masker saat keluar dari gedung BRI 2 (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Indonesia memang belum melaporkan adanya pasien positif terjangkit virus corona. Namun, permintaan masker tetap tinggi sehingga harganya melonjak drastis.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto akhirnya angkat bicara mengenai masalah ini. Menurutnya, masyarakat yang sehat seharusnya tidak perlu membeli masker jika tidak terlalu diperlukan.

Dia menegaskan bahwa masker seharusnya digunakan oleh orang yang sakit, bukan oleh masyarakat yang sehat. Jadi, kalau harga masker naik, maka itu adalah kesalahan warga sendiri.

"Masker salahmu sendiri kok beli, ya. Ndak usah (pakai). Masker untuk yang sakit," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Menkes Terawan juga mengutip bahwa WHO telah menyatakan bahwa masker tidak terlalu efektif digunakan oleh orang yang sehat.

"Tidak usah (pakai) masker, itu untuk yang sakit. WHO (organisasi kesehatan dunia) juga sudah bilang bahwa tidak ada gunanya. Masker itu untuk yang sakit agar tidak menulari orang lain, tapi yang sehat tidak perlu," katanya.

Jadi, masyarakat sebenarnya tidak perlu menanggapi berlebihan, apalagi sampai memborong habis masker di pasaran, karena takut dengan virus corona.

Menkes Terawan juga mengindikasikan tidak akan ada upaya untuk menurunkan harga masker di Indonesia saat ini. Kenaikan harga masker sejalan dengan tingginya permintaan pasar.

"Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak, harga naik. Kalau orang nyari malah justru makin mahal kan, tapi kalau tidak ada yang nyari turun sendiri harganya," ucapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X