Atlet yang Terisolasi Selama Masa Corona, Hadapi Risiko Kesehatan Mental

- Rabu, 1 April 2020 | 00:21 WIB
Ilustrasi - Pelari gawang putri Emilia Nova berlatih di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (4/3/2020). (photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Ilustrasi - Pelari gawang putri Emilia Nova berlatih di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (4/3/2020). (photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Para ahli memperingatkan bahwa di tengah pandemi Corona, para atlet kini juga berjuang untuk menghadapi risiko kesehatan mental karena perubahan drastis dari gaya hidup yang sangat aktif ke isolasi dan kebosanan.

Dari penjelasan para ahli, sebagian atlet-atlet dunia bisa saja mengunggah video yang sedang berlatih atau melakukan tantangan di internet, seperti juggling. Namun, masih ada stres tingkat tinggi yang disebabkan oleh masa depan yang tak jelas menghampiri mereka.

Chief medical officer Tennis Australia Carolyn Broderick juga menjelaskan kepada laman berita AFP, Selasa (31/3/2020) bahwa efek jangka panjang yang dirasakan atlet setelah wabah SARS dan flu babi termasuk rasa cemas.

Dampak dari pandemi Covid-19 ini sendiri membuat atlet di seluruh dunia haru 'hibernasi' di antara miliaran orang lainnya yang menjalani lockdown.

Di samping itu, petenis Serena Williams, yang pernah mengalami depresi di masa lalu, kini merasakan jika pembatasan sosial karena virus corona telah membuatnya stres berat.

"Setiap hal kecil membuatku gelisah dan aku cemas. Setiap kali orang bersin di sekitarku atau batuk, aku gelisah," kata Williams melalui aplikasi TikTok.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X