Kelompok ojek online (ojol) dan debt collector (DC) terlibat kericuhan di sekitar kantor salah satu ojek online di Casa Grande, Depok, Sleman.
Dalam video yang tersebar di Twitter, terlihat kelompok ojol dan debt collector terlibat saling serang. Bahkan ada seorang pria berjaket ojol menjadi bulan-bulanan pria berkaos. Ia jatuh di atas trotoar dan dipukuli berkali-kali hingga tidak bisa melawan. Pria ojol tersebut mengenakan helm di kepalanya. Ojol vs DC pun trending di Twitter.
Panjang umur Warga Jogja. Usir brandal pendatang laknat dr jogja ...@PoldaJogja
— Upil Jaran???? (@upil_jaran67) March 5, 2020
Ojol vs DC pic.twitter.com/7pYLQ72nWW
Ratusan polisi diterjunkan ke lokasi kejadian. Mereka berusaha membubarkan kericuhan yang terjadi antar dua kelompok itu.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan, ketegangan antara massa ojol dan kelompok DC dipicu oleh kasus yang terjadi sebelumnya. Pihak ojol, kata Rizky sudah melakukan mediasi dengan para debt collector yang datang ke kantor Grab. Namun, kedatangan debt collector menyulut salah paham.
"Sebenarnya kemarin bukan pengeroyokan tapi penganiayaan, tidak luka berat, memang berawal dari situ. Tindak lanjutnya dari Grab mencoba melakukan mediasi, tapi karena (DC) datangnya di kantor, dianggap sama teman ojol itu bahwa kantor mereka diserang," kata Rizky di Mapolsek Depok Timur, Kamis (5/3/2020).
Sebelumnya diberitakan, seorang driver ojek online (ojol) di Sleman berinisial LA (29) melaporkan kasus pengeroyokannya ke polisi. Kasus tersebut berbuntut panjang hingga akhirnya terjadi kericuhan. Polisi berjanji akan segera menangani kasus pengeroyokan yang dialami pengemudi ojol tersebut.