Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap isi perbincangan dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno saat bersepeda bersama pekan lalu.
Hasto menyatakan, pertemuan dirinya dengan Eddy tidak menyinggung soal kerjasama politik antara PDIP dengan PAN. Sebab hal itu merupakan ranah dari ketua umum dalam rangka Pemilu 2024.
“Tapi berkaitan dengan kerjasama partai politik, karena ranah ketua umum, kami tidak membahas, dan kami menghormati apapun yang akan dilakukan oleh PAN,” kata Hasto dikutip Jumat (22/7/2022).
Namun demikian, Hasto berujar bilamana saat bertemu dengan Eddy, perbincangan keduanya lebih terkait koalisi pemerintahan. Pasalnya, PAN sekarang ini merupakan bagian dari koalisi pemerintahan.
Baca Juga: Bocah di Tasikmalaya Dipaksa Lecehkan Kucing Berujung Tewas, Polisi Turun Tangan
“Hanya saja posisi PAN ketika berbicara dengan pak Eddy sudah berada di dalam pemerintahan, sehingga sebagian pengusung utama pemerintahan pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin, wajar kami melakukan komunikasi politik lebih detail berkaitan dengan upaya mendukung pemerintahan Pak Jokowi tersebut,” urai Hasto.
Namun ditekankan Hasto, pertemuan dengan Eddy tidak berbicara mengenai kerangka Pilpres 2024. Di mana keduanya sepakat meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Tapi terkait dengan kerjasama partai politik justru kami tidak berbicara dalam kerangka Pilpres 2024 tetapi kerjasama partai politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi itu misalnya bagaimana kalau PDIP punya sekolah partai kita juga mengadakan kegiatan bersama di dalam peningkatan kualitas kepemimpinan kader partai,” tandas Hasto.
Sebelumnya, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto bertemu dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno. Adapun keduanya berjanjian untuk melakukan gowes bareng pada hari Jumat (15/7/2022) pagi.
Usai gowes bersama, kedua Sekjen tersebut membahas isu-isu terkini. Hasto menawarkan kepada Eddy kerjasama antar partai, yakni untuk meningkatkan kualitas kader dan anggota legislatif.
"Kita menawarkan tidak bicara koalisi atau kerjasama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerjasama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," kata Hasto dikutip dari keterangannya, Jumat (15/7/2022).
