Jawab China Usik Natuna, TNI AL: Satu Yard Pun Tak Akan Mundur, Meski Nyawa Jadi Taruhan

- Selasa, 7 Desember 2021 | 17:03 WIB
Sejumlah prajurit TNI Angkatan Laut mengikuti Upacara Hari Armada di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj)
Sejumlah prajurit TNI Angkatan Laut mengikuti Upacara Hari Armada di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL menegaskan teritorial laut Indonesia tidak bisa ditawar-tawar lagi kendati nyawa menjadi taruhannya. Termasuk mempertahankan Laut Natuna Utara.

Melalui Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meminta prajuritnya untuk tetap mempertahankan wilayah Indonesia yang merongrong kedaulatan dan mengganggu kepentingan negara di laut Indonesia.

Terkait dengan Laut Natuna Utara, Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak akan mundur sejengkalpun karena menyangkut kedaulatan dan kerhomatan bangsa.

"Satu yard pun kita tidak akan mundur, karena tidak ada tawar menawar untuk urusan yang menyangkut kehormatan dan kedaulatan bangsa. Prinsip ini harus kita pegang teguh selamanya, meskipun nyawa yang menjadi taruhannya," katanya Yudo Margono melalui kanal Youtube TNI AL seperti yang dikutip Indozone, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: DPR: China Ancam Indonesia, Minta Setop Bor Migas dan Protes Latihan Tempur TNI AD

Menurutnya membangun kekuatan armada kapal perang yang tangguh harus dilakukan untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia khususnya di lautan.

"Armada kapal perang adalah sebuah keniscayaan. Kita akan membangun kekuatan armada yang mampu menjaga laut nusantara, dari Sabang sampai Merauke, kekuatan armada yang deru mesinnya terdengar di laut Mediterania, armada yang ular-ularnya berkibar di Laut Natuna Utara dan disetiap jengkal perairan Indonesia," sebutnya dalam pidato di Upacara Hari Armada RI Tahun 2021 di Koarmada II Surabaya..

Dia menegaskan sebagai prajurit Armada RI harus siap setiap saat dalam menjalankan amanat rakyat untuk menjaga lautan Nusantara.

"Bung Karno dalam pidatonya, bangsa indonesia tak bisa jadi bangsa yang kuat dan negara yang kuat jika tidak bisa menguasai samudera," jelas Yudo.

Dia menegaskan Armada RI harus dilengkapi dengan kapal perang yang mumpuni dan modern meski membutuhkan waktu serta biaya yang tidak sedikit.

Yudo juga meminta prajuritnya mencintai dan merawat kapal perang serta berlatih.

"Buktikan kepada rakyat Indonesia bahwa kalian layak menyandang predikat sebagai Kesatria perkasa di tengah Samudera," jelas Yudo.

Sebelumnya China dinilai telah berani mengambil langkah dengan mengusik kedaulatan Indonesia dengan perpintaan untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di wilayah maritim di Laut Natuna Utara.

Perairan laut itu juga diklaim oleh China sebagai wilayahnya lautnya di Laut China Selatan dianggap dengan Sembilan Garis Putus-putus atau Nine Dash Line.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X