Sekitar 5000 Imigran dari Maroko Berenang ke Spanyol Setelah Pertikaian Diplomatik

- Selasa, 18 Mei 2021 | 13:45 WIB
Migran datang dengan cara berenang (BackGrid)
Migran datang dengan cara berenang (BackGrid)

Kedatangan jumlah migran terbesar dalam satu hari terjadi setelah Maroko membuka perbatasan setelah pertikaian diplomatik.

Setidaknya sepertiga dari mereka yang berhasil menyeberang adalah anak-anak, kata pihak berwenang Spanyol.

Dalam video yang beredar menunjukkan orang-orang memanjat dinding batu pemecah gelombang dan berlari melintasi pantai Tarajal, di ujung tenggara kota.

Dikutip dari The Sun, seorang pria muda tenggelam saat mencoba menyeberang dan beberapa lainnya, termasuk balita, diselamatkan karena menderita hipotermia.

Sekitar 200 polisi dan tentara tambahan dikerahkan tadi malam ketika para migran terus berdatangan ke daerah kantong Afrika Utara, yang merupakan bagian dari Spanyol.

Sekitar 2.000 orang ditahan di sebuah gudang yang dirancang hanya sepersepuluh dari jumlah itu, sementara yang lain menghilang ke kota, lapor El Pais.

Seorang juru bicara pemerintah Spanyol di Ceuta mengatakan skala arus masuk belum pernah terjadi sebelumnya dan belum bisa meningkat.

-
Migran Maroko berenang ke Spanyol (REUTERS/REDUAN BEN ZAKOUOR/EL FARO DE CE)

Para migran tiba di sana dengan berenang atau berjalan kaki saat air surut dari pantai di negara tetangga Maroko, beberapa kilometer ke selatan.

Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan akan meningkatkan kehadiran keamanan di daerah itu dan mengatakan kedua negara baru-baru ini setuju siapapun yang secara ilegal memasuki Ceuta akan dikembalikan.

Masuknya itu menyusul memburuknya hubungan Spanyol dengan Maroko atas keputusan Madrid untuk mengizinkan pemimpin kelompok militan itu menerima perawatan medis.

Pemimpin Front Polisario, Brahim Ghali, tiba di Spanyol utara pada pertengahan April dan sedang dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Front Polisario telah lama memperjuangkan kemerdekaan Sahara Barat, yang dikuasai Maroko sejak 1975.

Ceuta dan Melilla di dekatnya memiliki satu-satunya perbatasan darat UE dengan Afrika, menjadikannya titik masuk populer bagi para migran yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Ratusan dari mereka berisiko cedera atau kematian setiap tahun saat mencoba melompati pagar, bersembunyi di dalam kendaraan, atau berenang di sekitar pemecah gelombang yang membentang ke Laut Mediterania.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X