Tak lama setelah videonya saat menodongkan pistol ke arah kurir saat transaksi cash on delivery (COD) viral, M, seorang tukang ojek di Tenjolaya, Bogor, ditangkap oleh Polres Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan, M menodongkan pistol karena kesal, sandal yang dipesannya tidak sesuai dengan keinginannya. Ia ingin membeli sandal warna hitam, namun yang datang ke rumahnya warna coklat. Padahal kesalahan terletak pada dirinya sendiri yang memang memilih coklat pada aplikasi pemesanan.
"Kita ketahui tersangka punya dua air softgun. Tersangka memesan 3 kali, namun tidak sesuai yang diinginkan warnanya. Dia ingin warna hitam, tapi yang dikirim warna coklat. Ini karena sesuai aplikasinya dia pilih coklat, bukan hitam. Korban mengatakan apabila tidak sesuai jangan dibuka. Harus dibayar dulu," terang Harun saat konferensi pers hari Senin (3/5/2021).
Menurut Harun, senjata yang dipakai oleh M bukan pistol, melainkan air softgun. Air softgun itu ia beli lewat pemesanan online pada 13 April 2021.
"Asal-usul dari softgun ini, didapat dari pembelian online, dari media sosial. Dia tahu dari Facebook. Dia membeli untuk berjaga-jaga karena tersangka ini kerjaanya ojek. Alasannya untuk mengamankan diri. Dia membeli tanpa disertai dengan surat-surat," ujar Harun.
Akibat perbuatannya, M dijerat dengan pasal berlapis. Antara lain Pasal 368 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 9 tahun, Pasal 335 KUHP dengan hukuman maksimal 1 tahun penjara.
"Dan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 51, dengan hukuman seumur hidup dan juga setinggi-tingginya 20 tahun penjara," imbuh Harun.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam video yang viral, M terlihat menodongkan pistol ke arah kurir yang mengantarkan sandal pesanannya.
