Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi turut menyoroti permasalahan banjir yang sedang melanda Kota Medan. Orang nomor satu di Sumut itu menyebut banjir terjadi akibat curah hujan yang melebihi kapasitas drainase.
"Hujan tadi malam itu over, sehingga kapasitas yang direncanakan, drainase yang ada tidak mencukupi," katanya kepada awak media, Rabu (24/11/2021).
Ia bahkan mengaku sudah menghubungi Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk mengatasi banjir. Menurutnya, Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang saat ini juga sudah saling berkoordinasi untuk mengatasi genangan air.
"Saya dengan Pak Bobby sebagai Wali Kota Medan, saya sudah koordinasi secara ketat. Kemarin sudah dilakukan rapat terpadu antara Deli Serdang dan Kota Medan," ucapnya.
Ia juga menyebut Pemko Medan dan Pemprovsu sebenarnya sudah merencanakan normalisasi sungai sebagai salah satu solusi mengatasi masalah banjir. Namun rencana tersebut terhambat gara-gara pandemi COVID-19 dan anggaran normalisasi sungai dialihkan untuk penanganan masyarakat terdampak pandemi.
"Ada lima sungai yang melintasi Kota Medan. Saat ini seharusnya dikerjakan sejak tahun 2020, 2022 selesai. Tetapi di bulan Maret 2020 kita terkena wabah COVID-19 sehingga semua (anggaran) itu di-refocusing," ujarnya.
Ia pun menambahkan sudah mewanti-wanti kepala daerah di Sumut soal potensi banjir saat musim hujan dan mengaku sudah menyiapkan sejumlah alat berat untuk membantu menangani bencana.
"Satu bulan yang lalu saya sudah menginstruksikan kepada seluruh bupati-wali kota untuk mewaspadai kondisi alam karena BMKG mengatakan ini akan terjadi. Alat-alat berat yang bisa membantu pada titik titik kritis ini sudah kita lakukan," jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Kota Medan terendam banjir diduga disebabkan hujan deras yang turun pada Selasa (23/11) malam. Wali Kota Medan Bobby Nasution bahkan sudah menyampaikan permohonan maaf atas musibah tersebut.
