Seorang pendakwah asal Malaysia bernama Wan Dazrin menjadi sorotan usai menyebut bahwa tarian budaya Jawa di Lathi Challenge merupakan sesuatu yang syirik dan menyesatkan.
Ia juga meminta challenge tersebut untuk dihentikan dan menilai tarian itu sangat menakutkan.
Siapapun sampeyan ya @wandazrin kuntilanak udah mandiri, tau kerjaannya. Kaga usah pake gerakan tari yang ada di #LathiChallenge aja udah banyak job dia pic.twitter.com/0lHb4hb4KC
— sastraphobia (@siamtingwong) June 5, 2020
"Hentikan ‘#LathiChallenge‘ sekarang juga. Sesungguhnya tarian-tarian yang kalian lakukan itu sangat berbahaya untuk dijadikan hiburan. Ketahuilah kalian tarian itu wujud dari sesetengah budaya Jawa yang syirik & khurafat. Seperti memanggil Kuntilanak serta Roh Kuda Kepang. Tolong hentikannya!" cuitnya di Twitter, Kamis (4/6/2020).
Sikap Wan Dazrin pun mendapatkan respon negatif oleh warganet Indonesia. Anggapan Wan Dazrin pun dinilai telah menghina budaya Jawa.
Setelah cuitannya itu memancing kemarahan dan membuat geram netizen Indonesia, ia pun membuat permohonan maaf secara terbuka lewat akun Twitternya.
“Permohonan Maaf Terbuka Kpd Orang2 Jawa”
— Wan Dazrin (Official) (@wandazrin) June 6, 2020
Saya sebenarnya bertujuan menasihati umat Islam di Malaysia untuk berhati2 dengan ‘Sesetengah’ kepercayaan ritual drpd perbuatan Lathi Challenge & tidak pernah berhasrat menuduh budaya Jawa secara keseluruhan.
Saya minta maaf ya.
“'Permohonan Maaf Terbuka Kepada Orang-orang Jawa'. Saya sebenarnya bertujuan menasihati umat Islam di Malaysia untuk berhati2 dengan ‘Sesetengah’ kepercayaan ritual daripada perbuatan Lathi Challenge dan tidak pernah berhasrat menuduh budaya Jawa secara keseluruhan," tulisnya, Sabtu (6/6/2020).
Wan Dazrin pun meminta maaf atas pernyataan sebelumnya. Dia mengaku hanya berniat menyampaikannya sebagai nasihat kepada orang-orang yang melakukan tarian tersebut di Lathi Challenge.
Ia juga menyebut sama sekali tidak ingin menyinggung umat Islam di Jawa.
"Maafkan saya atas kekhilafan penggunaan perkataan dalam nasihat yang disampaikan. Orang-orang Islam di Jawa, semoga terus maju jaya," tulisnya.
"Sekali lagi, saya tidak pernah menghukumkan mana-mana ‘Lathi challenge’ sebagai haram. Saya bukan Mufti. Saya minta hentikan perbuatan itu bertujuan atas nasihat-menasihati. Hentikan supaya umat Islam tidak menjadi semakin lalai atau rugikan masa yang ada daripada Allah swt," tambahnya.