Pengamat Ekonomi: Perekonomian Lambat Lebih Bahaya dari Resesi

- Jumat, 11 September 2020 | 14:30 WIB
Ilustrasi petugas menunjukkan uang rupiah. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Ilustrasi petugas menunjukkan uang rupiah. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal memandang bahwa tren ekonomi Indonesia yang semakin baik di tengah pandemi Covid-19 menjadi sebuah kemajuan upaya pemerintah dalam pemulihan kondisi ekonomi secara komprehensif.

Menurutnya hal yang perlu diwaspadai dan menjadi perhatian semua pihak bukan resesi tetapi menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap meningkat dan tidak berlangsung lama dalam upaya pemulihannya.

"Yang perlu dikhawatirkan itu, sebenarnya bukan dari sisi resesinya. Tetapi dimana pertumbuhan kita itu, pulih ke kondisi sebelum wabah berlangsung lama. Jadi walaupun saat ini ekonomi mengarah pada pertumbuhan yang baik. Saya pikir di 2021 itu, sudah bisa positif pertumbuhannya," kata Faisal pada Indozone, Jumat (11/9/2020).

Ia menjelaskan bila pertumbuhan tetap merayap dan lambat, maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih seperti kondisi sebelum wabah. Karena itu semua pihak harus saling mendukung agar berbagai kebijakan yang produktif bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Yang kita khawatirkan itu adalah pertumbuhannya positif tetapi rendah. Itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bangkit. Itu terjadi, saat ekonomi kita terus berada di bawah 5%, seperti sebelum wabah. Itu yang perlu menjadi catatan bersama," tuturnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X