Lakukan Penyelidikan Mendalam, Komnas HAM Panggil Dokter Otopsi 6 Jenazah Laskar FPI

- Rabu, 16 Desember 2020 | 21:07 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (tengah) didampingi Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin (kiri). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (tengah) didampingi Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin (kiri). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan otopsi terhadap jenazah 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas akibat baku tembak dengan pihak polisi.

Hal tersebut disampaikan Komnas HAM pada akun twitter resmi @KomnasHAM pada Rabu (16/12) pukul 01.00 WIB. Dalam tweetnya pihak Komnas HAM menyebut tim penyelidikan telah mengirim surat panggilan terhadap dokter yang menangani proses otopsi untuk dimintai keterangan tambahan mengenai proses otopsi jenazah 6 laskar FPI tersebut.

"KETERANGAN PERS, Tim Penyelidikan Komnas HAM RI, hari ini telah melayangkan surat panggilan kepada Kabareskrim Mabes Polri untuk meminta keterangan tambahan terkait proses otopsi. Pemanggilan ini ditujukan kepada dokter yang melakukan otopsi jenazah 6 (enam) orang," tulis Komnas HAM pada tweet tersebut, seperti dikutip INDOZONE (16/12).

Komnas HAM juga menyebut keterangan tambahan sangat penting bagi tim untuk mendapatkan keterangan yang mendalam.

"Penting bagi Tim untuk mendapatkan keterangan tambahan guna pendalam baik prosedur, proses dan substansi otopsi yang dilakukan. Keterangan sebelumnya telah diberikan pada waktu pemeriksaan Kapolda Metro Jaya dan Reskrim Mabes Polri," tulis keterangan tweet.

Diharapkan keterbukaan akan informasi yang disampaikan dapat digunakan dengan baik. Pihak Komnas HAM juga berterima kasih kepada masyarakat yang keterangan dan informasi terkait kasus penembakan 6 laskar FPI tersebut.

"Kami berharap komitmen keterbukaan yang telah disampaikan terimplementasi dengan baik. Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya masyarakat yang telah memberikan keterangan dan informasi atas peristiwa tersebut dan berharap kepada masyarakat yang mengetahui atau memilki informasi atas peristiwa dapat memberikannya kepada Komnas HAM RI.," tulis keterangan tweet.

-
Twitter/ KomnasHAM

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X