8 Hal Ini Bakal Pengaruhi Pergerakan IHSG Sepekan ke Depan

- Senin, 27 Juli 2020 | 09:06 WIB
Ilustrasi IHSG dan rupiah yang melemah. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).
Ilustrasi IHSG dan rupiah yang melemah. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).

Setidaknya ada delapan sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan. Sentimen tersebut terdiri dari sentimen internal dan juga sentimen global. 

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, sentimen pertama yaitu masih terkait dengan Covid-19. Menurutnya, meningkatnya penderita infeksi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran adanya kebijakan pengendalian seperti lockdown, yang kemudian berakibat membalikkan situasi pemulihan aktivitas bisnis yang telah terlihat selama ini.

"Kedua adalah harapan laba perusahaan dan potensi bisnis perusahaan, khususnya teknologi menjadi perhatian pasar. Ketika laporan tidak sesuai harapan, terutama perusahaan teknologi, akan memberikan tekanan pada pasar," ujar Hans Kwee kepada Indozone, Senin (27/6/2020). 

Sementara itu, sentimen selanjutnya yaitu sentimen dari dari eksternal, yakni terkait kelanjutan stimulus fiskal pemerintah AS. Menurutnya, besar harapan ada paket lanjutan yang tidak berbeda jauh dengan yang ada saat ini.

"Partai Republik AS dikabarkan mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran menjadi sebesar US$400 per bulan hingga Desember," tuturnya. 

Kemudian adanya data ekonomi AS yang mulai tidak terlalu baik, diantaranya klaim pengangguran mingguan, menjadi sentimen yang kelima. Hans Kwee mengatakan, saat ini pelaku pasar menanti rilis data PDB kuartal kedua dengan konsensus analis memperkirakan PDB USA turun 35%.

"Sementara itu ekonomi zona Eropa menunjukan tanda perbaikan setelah pelonggaran lockdown, hal itu menjadi sentimen positif pasar. Tetapi diperkirakan belum akan kembali sebaik sebelum krisis Covid-19. Hal itu jadi sentimen ke-enam," jelas Hans Kwee. 

Sementara itu, sentimen positif dana pemulihan senilai 750 miliar euro (US$862 miliar) sudah rendah atau tidak terlalu kuat lagi. Hal itu jadi sentimen keenam yang mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini.

Adapun kelanjutan konflik Tiongkok dan Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar menyusul aksi saling tutup konsulat kedua Negara di Houston dan Chengdu. 

"Risiko jangka pendek terbesar saat ini adalah salah satu negara baik AS maupun Tiongkok melangkah lebih jauh dan melanggar kesepakatan perjanjian fase Satu. Hal ini dapat membuat berlanjutnya perang dagang kedua negara," jelas Hans Kwee terkait sentimen yang ketujuh. 

Kemudian pelaku pasar dalam negeri kata Hans Kwee perlu hati-hati dengan sentimen positif vaksin, karena masih butuh waktu untuk memastikan suksesnya vaksin tersebut. Selain itu masih ada potensi gagal pada pengujian fase 3. 

"IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5074 sampai 5031 dan resistance di level 5162 sampai 5200," pungkasnya. 


Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X