Sebanyak 21 rumah di DKI Jakarta, tepatnya di RT 15, RW 17, Tanjung Duren Utara, Petamburan, Jakarta Barat kedapatan belum mempunyai septic tank. Hal ini membuat warga yang tinggal disana harus menumpang ke rumah tetangganya untuk membuang hajat.
Melihat fakta tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf angkat bicara. Ia menjelaskan saat ini pihaknya telah mengajukan anggaran Rp166 miliar untuk pembangunan septic tank.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada anggaran senilai Rp10 miliar yang dihibahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD PAL. Dimana, dana tersebut akan dialokasikan ke 30 lokasi di DKI Jakarta.
"Iya dari kita Rp166 miliar itu nantinya melalui proses lelang untuk tahun depan," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).
Prioritas pembangunan septic tank ini menyasar di kawasan padat penduduk seperti pinggiran sungai Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Meskipun ini terbilang mendesak, Juaini mengaku kerap mendapat penolakan dari warga sekitar.
"Kadang-kadang warganya itu menolak kalau kita mau bikinin septic tank. Alasannya, nanti tempat tangkinya itu mengganggu tempat dia. Itu yang menjadi kendala juga," jelasnya.
Mirisnya, ungkap Juaini masih banyak warga sekitar pinggiran kali yang juga memanfaatkan air kali. Oleh sebab itu, Juaini akan menggunakan jurus sosialisasi penyakit berbahaya jika warga masih memanfaatkan air kali.
"Kan sebagian besar juga banyak penduduk kita masih memanfaatkan air kali,air itu menjadi air baku dikehidupan sehari-hari mereka seperti untuk mandi, cuci, segala macam," pungkasnya. (SN)
