Menkes Budi Sebut Pemerintah Takkan Berikan Subsidi untuk PCR: Sudah Cukup Murah

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 13:43 WIB
Warga menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR) COVID-19 di Rumah Sakit Baiturrahim, Jambi. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Warga menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR) COVID-19 di Rumah Sakit Baiturrahim, Jambi. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tarif tes reaksi berantai polymerase chain reaction (PCR) yang dikatakan oleh Presiden Jokowi senilai Rp300 ribu dinilai menjadi yang paling murah.

Karenanya, ia menyebut pemerintah takkan memberikan subsidi untuk menurunkan tarif PCR.

"Pemerintah tidak merencanakan ada subsidi karena memang kalau kita lihat harganya, apalagi sudah diturunkan itu sudah cukup murah," ujar Budi, dikutip Rabu (27/10).

Perlu diketahui, di Indonesia sendiri harga PCR semula dipatok senilai Rp900.000 per orang. Bahkan tarifnya 25 persen lebih murah dibanding dengan harga PCR di bandara lain di dunia.

"Jadi kalau misalnya diturunkan ke Rp300.000, itu mungkin masuk yang paling murah dibandingkan dengan harga PCR airport di dunia," ujarnya.

Untuk diketahui, tarif PCR yang termurah di dunia ada di negara India yakni seharga Rp160 ribu.

"Yang paling bawah memang India murah sekali Rp160.000. Tapi memang India membuatnya di dalam negeri kemudian ekonominya berkembang karena juga rakyatnya banyak itu bisa tercapai," pungkas Budi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X